Jakarta (Antara Bali) - Mantan politisi Partai Persatuan Pembangunan
(PPP) KH Hasyim Muzadi menilai partai berlambang Kabah itu belum saatnya
beroposisi terhadap pemerintah karena secara internal organisasi masih
memerlukan pembenahan.
"PPP masih memerlukan pembenahan intern, penataan rekrutmen dan
visi, serta pembentukan negarawan. Hal itu tidak bisa dilakukan sambil
menjadi oposisi," katanya di Jakarta, Selasa.
Oleh karena itu, kata dia, sangat pantas jika elit PPP saat ini
mendengarkan nasihat mantan ketua umum partai itu Hamzah Haz untuk
merapat ke pasangan pemenang Pemilu Presiden 2014.
"Apa yang dikehendaki Pak Hamzah tentu mengatur positioning PPP
sebagai institusi terlepas dari dinamika intern sesaat," kata Hasyim
yang aktif di PPP Jawa Timur pada 1973-1987.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam Malang dan Depok itu
mengingatkan bahwa PPP didirikan pada 1973 oleh tokoh-tokoh Islam di
Indonesia dari segala unsur kaum Muslimin dengan tujuan agar agama bisa
terserap oleh negara dalam proses demokrasi tanpa menghadapkan agama
dengan negara.
"Karena kesadaran bahwa orang Islam di Indonesia bukan hanya di PPP," kata mantan Ketua Umum PBNU itu.
Menurut Hasyim, PPP memiliki peluang untuk menjadi partai besar asal melakukan pembenahan secara terencana.
"Namun kalau seperti ini terus wallahu alam bishawab (hanya Allah yang benar-benar tahu)," katanya. (WDY)
Hasyim Muzadi Tegaskan Belum Saatnya PPP Beroposisi
Rabu, 24 September 2014 6:03 WIB