Jakarta (Antara Bali) - Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia kembali
memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 7,5
persen selama sepuluh bulan terakhir secara berturut-turut.
"Kebijakan tersebut konsisten dengan upaya untuk mengarahkan inflasi
menuju ke sasaran 4,5 plus minus 1 persen pada 2014 dan 4 plus minus
satu persen pada 2015, serta menurunkan defisit transaksi berjalan ke
tingkat yang lebih sehat," kata Gubernur BI Agus Martowardojo saat jumpa
pers di Jakarta, Kamis.
BI juga memutuskan suku bunga Lending Facility dan suku bunga
Deposit Facility masing-masing tetap pada level 7,5 persen dan 5,75
persen.
BI menilai proses penyesuaian struktur perekonomian ke arah yang
lebih seimbang masih terus berlangsung dengan ditopang oleh stabilitas
makro ekonomi yang tetap terjaga.
"Hal ini tercermin dari permintaan domestik yang terkendali dan
inflasi yang berada dalam tren menurun, meskipun defisit transaksi
berjalan meningkat antara lain karena pola musiman triwulan II 2014,"
ujar Agus.
Ke depan, lanjut Agus, masih terdapat sejumlah risiko dari
eksternal dan domestik yang perlu diwaspadai yang dapat mengganggu
tercapainya sasaran inflasi dan perbaikan kinerja transaksi berjalan.
"Untuk itu, Bank Indonesia akan terus memperkuat bauran kebijakan
moneter dan makroprudensial serta kebijakan untuk memperkuat struktur
perekonomian domestik dan pengelolaan Utang Luar Negeri (ULN), khususnya
ULN korporasi," kata Agus.
Agus menambahkan, Bank Indonesia juga akan meningkatkan koordinasi
kebijakan dengan Pemerintah dalam pengendalian inflasi dan defisit
transaksi berjalan agar proses penyesuaian ekonomi dapat berjalan baik
dengan tetap menjaga pertumbuhan ekonomi yang sustainable ke depan.(WDY)
BI Pertahankan Suku Bunga 7,5 Persen
Kamis, 14 Agustus 2014 15:44 WIB