Jakarta (Antara Bali) - Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada Rabu dibuka turun 0,87 poin atau 0,02 persen
menjadi 5.272,10, sedang kelompok 45 saham unggulan (LQ45) turun 0,02
persen menjadi 883,94.
"Laju IHSG mulai tertahan seiring dengan aksi ambil untung investor
sehingga indeks bergerak di area negatif," kata Analis Binaartha
Sekuritas, Reza Priyambada.
IHSG BEI, menurut dia, masih berpotensi kembali bergerak di area
positif menyusul sentimen dari fundamental ekonomi Indonesia yang masih
positif.
Nilai tukar rupiah yang masih menguat terhadap dolar AS, ia melanjutkan, akan turut menjaga IHSG tidak tertekan lebih dalam.
"Dengan
asumsi penilaian positif akan kondisi makro ekonomi Indonesia masih
terjaga diharapkan dapat menjaga kinerja perusahaan tetap positif yang
akhirnya dapat mendorong kembali harga saham di BEI," katanya.
Wakil Presiden Riset dan Analisis Valbury Asia Securities Nico Omer
Jonckheere mengatakan masih adanya optimisme bahwa perekonomian
Indonesia membaik pada kuartal IV tahun ini dan pertumbuhannya terjaga
serta kondisi keamanan secara nasional tetap kondusif juga menambah
peluang IHSG untuk kembali menguat.
"Stabilitas ekonomi Indonesia di tengah perekonomian global yang
penuh dengan ketidakpastian diharapkan dapat memberikan kepercayaan yang
besar bagi pelaku pasar baik domestik maupun investor asing," katanya.
Di tingkat regional, indeks Hang Seng menguat 52,02 poin (0,23
persen) ke level 22.727,17; indeks Nikkei naik 73,25 poin (0,40 persen)
ke level 18.433,79; dan Straits Times menguat 2,32 poin (0,08 persen)
posisi 2.951,37. (WDY)
Indeks BEI Turun Menjadi 5.272,10 Poin
Rabu, 7 Desember 2016 13:39 WIB