"Sebagian atlet-atlet kami sudah lolos ke babak perempat final. Kami berharap atlet-atlet kami dapat tetap tampil dengan baik," kata Kepala Pelatih Tim Indonesia Rony Saefullah di sela-sela pertandingan, Senin.
Rony terus mendorong para atletnya agar mampu bersaing dengan para pesilat mancanegara, terutama wakil-wakil ASEAN.
"Pesaing terberat kami masih Malaysia, Vietnam, dan Thailand," ujarnya.
Sementara lawan-lawan dari Eropa, lanjut Rony, punya keunggulan pada sejumlah nomor kelas tanding.
Sementara lawan-lawan dari Eropa, lanjut Rony, punya keunggulan pada sejumlah nomor kelas tanding.
Rony
mengatakan para pesilat dari Belanda punya keunggulan pada kelas berat.
Sementara Belgia, memiliki para pesilat putri yang cakap.
"Kami hanya perlu mengatur strategi permainan tanding. Para pelatih akan tetap mendampingi di sisi lapangan sehingga atlet tidak merasa tertekan saat bertanding," tutur pelatih yang juga dosen Universitas Sebelas Maret Surakarta itu.
"Kami hanya perlu mengatur strategi permainan tanding. Para pelatih akan tetap mendampingi di sisi lapangan sehingga atlet tidak merasa tertekan saat bertanding," tutur pelatih yang juga dosen Universitas Sebelas Maret Surakarta itu.
Sementara itu, pesilat
Indonesia Iqbal Chandra Pratama berhasil lolos ke babak perempat final
pada Senin, setelah mengalahkan atlet Suriname Kasanwidjojo Miguel.
Sebelumnya, ia berhasil mengalahkan atlet Singapura.
"Saya merasa lawan dari Singapura lebih sulit untuk dikalahkan, dibanding lawan dari Suriname," ucap Iqbal yang turun pada nomor tanding putra kelas D.
Iqbal mengatakan lawan terberat pada nomor yang diikutinya adalah pesilat Thailand Porntheb Poolkaew.
"Kami diminta pelatih untuk bermain aman jika menghadapi lawan-lawan yang mempunyai kemampuan di bawah kami," ujar Iqbal.
Tim Indonesia berharap dapat meraih lebih dari sembilan emas dari 24 nomor pertandingan dan seni dalam Kejuaraan Dunia Pencak Silat ke-17 yang berlangsung pada 3-8 Desember. (WDY)