Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar berupaya melestarikan "subak" atau organisasi pengairan tradisional yang ada di perkotaan dengan program Subak Lestari.
"Subak di Kota Denpasar hampir hilang karena alih fungsi lahan setiap tahunnya terus meningkat, karena itu kami membuat program Subak Lestari," kata Wakil Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara saat tatap muka dengan Pekaseh se-Kota Denpasar di Subak Anggabaya, Denpasar, Senin.
Keberadaan Subak Anggabaya juga telah menjadi objek pariwisata. Sebagai sarana penunjang subak lestari yang telah dilengkapi di Subak Anggabaya seperti menyediakan tempat olahraga (jogging track) dan bersepeda.
Ia mengatakan keberadaan Subak Anggabaya sebagai Subak Lestari, Pemerintah Kota Denpasar juga memberikan bantuan pembangunan Balai Subak Anggabaya yang kini masih tahap pembangunan . "Dengan adanya Subak Anggabaya sebagai contoh Subak Lestari, diharapkan semua subak yang ada di Kota Denpasar dapat dilestarikan," ujarnya.
Jaya Negara lebih lanjut mengatakan untuk melestarikan subak di Kota Denpasar telah melakukan berbagai upaya.
Untuk itu, Jaya Negara mengharapkan semua petani yang ada di seluruh subak yang ada di Kota Denpasar terus aktif, jika ada berbagai permasalahan agar dikoordinasikan dengan pemkot.
Plt Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar Ni Nyoman Sujati mengatakan Subak Anggabaya merupakan percontohan Subak Lestari dan juga menjadi objek pariwisata.
Untuk menunjang itu berbagai sarana prasarana telah dilengkapi Pemerintah Kota Denpasar. Setelah Jogging Track kini pemerintah memberi bantuan pembangunan Balai Subak Anggabaya dan Balai Kulkul.
"Balai Subak ini sudah lama tidak di renovasi untuk menunjang subak lestari maka Pemkot Denpasar memberikan bantuan. Bantuan ini akan diberikan kepada semua subak, namun secara bergiliran sesuai anggaran. Untuk tahun lalu program ini dilaksanakan di Subak Oongan," ucapnya.
Menurut Sujati mina padi dari dulu sudah diterapkan di Subak Anggabaya. Untuk menunjang sebagai subak lestari kini petani kembali melestarikan sistem pertanian dengan sistem mina padi tersebut.
Ia berharap pertanian di Kota Denpasar bisa dipertahankan dan dilestarikan sesuai dengan harapan Wali Kota bersama Wakil Wali Kota Denpasar.
Pekaseh (Ketua) Subak Anggabaya Ketut Sumatrayasa membenarkan bahwa sistem mina padi ini sudah lama diterapkan di Subak Anggabaya. Untuk menunjang sebagai Subak Lestari maka sistem ini kembali dilestarikan.
Terkait sistem persawahan mina padi, Sumatrayasa mengaku sistem ini dapat menambahkan hasil pertanian. Agar sistem ini benar-benar lestari pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan, Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan, serta Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar. (WDY)