Windhoek (Antara Bali) - Sekitar 38 juta orang di seluruh dunia hidup
dengan HIV pada 2015 menurut laporan UNAIDS yang diluncurkan di ibu kota
Namibia, Windhoek, Senin (21/11).
Laporan berjudul "Get on the
Fast-Track: The Life-Cycle Approach to HIV" itu menyebutkan bahwa di
antara 38 juta orang yang hidup dengan HIV itu ada 18 juta perempuan dan
1,8 juta anak berusia kurang dari 15 tahun.
Tahun 2015 saja,
menurut laporan itu, ada lebih dari dua juta infeksi baru, 150.000 di
antaranya pada anak berusia di bawah 15 tahun.
Sekitar 1,1 juta
orang, termasuk 110.000 anak usia di bawah 15 tahun, meninggal dunia
karena sakit terkait AIDS pada 2015 menurut laporan UNAIDS.
Laporan
badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menangani infeksi HIV dan AIDS
itu menyatakan bahwa di Sub Sahara Afrika saja ada 5.700 infeksi baru
per hari sepanjang 2015.
Sebagian besar negara sudah menjalankan program untuk memastikan mereka yang terinfeksi mendapatkan pengobatan tanpa penundaan.
Program-program pengobatan telah menjangkau 18 juta orang dengan HIV pada Juni 2016, termasuk 910.000 anak.
"Jika
upaya ini bertahan dan meningkat", laporan itu menyatakan," dunia akan
berada di jalur mencapai target memberikan pengobatan kepada 30 juta
orang pada 2020."
Program pengobatan melihat 5,8 juta orang
berusia 50 tahun lebih yang hidupnya lebih panjang dan jumlah itu
diproyeksikan naik menjadi 8,5 juta orang pada 2020.
Direktur
Eksekutif UNAIDS Michel Sidibe mengatakan sudah ada kemajuan besar dalam
penanganan HIV meski tantangan-tantangan baru muncul.
Jumlah
infeksi baru yang pada 2000 sebanyak 3,2 juta sudah berhasil diturunkan
menjadi 2,1 juta pada 2015 dan diproyeksikan turun menjadi 0,5 juta saja
pada 2020.
Orang dengan HIV yang diproyeksikan mendapat layanan
pengobatan pada 2020 sebanyak 30 juta, naik dari hanya satu juta pada
2000 dan 18,2 juta tahun lalu.
Kematian terkait AIDS menurut perkiraan UNAIDS juga bisa turun menjadi 0,5 juta pada 2020 dari 1,1 juta tahun 2015.
Bahkan
bentuk-bentuk pengobatan pun, menurut laporan lembaga itu sudah
membaik, dari delapan pil per hari pada 2000 menjadi hanya satu pil per
hari tahun 2015.
Pada 2020, menurut laporan itu, hanya akan ada suntikan tunggal untuk tiga bulan.
"Jika
kita tidak bertindak sekarang, kita berisiko menghadapi kemunculan
kembali dan resistensi. Kita melihat ini dengan TB. Kita tidak boleh
melakukan kesalahan yang sama," kata Sidibe sebagaimana dikutip kantor
berita Xinhua. (WDY)
38 Juta Orang di Dunia Hidup Dengan HIV Menurut UNAIDS
Selasa, 22 November 2016 11:25 WIB