Chicago (Antara Bali) - Emas berjangka di divisi COMEX New York
Mercantile Exchange berakhir naik pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena
perdagangan teknis dan permintaan India memberikan dukungan terhadap
logam mulia.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik 2,8
dolar AS, atau 0,23 persen, menjadi menetap di 1.224,50 dolar AS per
ounce.
Setelah menyentuh terendah lima bulan, logam mulia kembali pulih
sedikit dalam sebuah teknikal "rebound", dibantu rekonfigurasi mata uang
rupee India oleh Perdana Menteri India Narendra Modi.
Namun, emas dicegah dari kenaikan lebih lanjut karena laporan yang
dirilis oleh Departemen Sensus AS pada Selasa menunjukkan penjualan
ritel meningkat 0,8 persen, penjualan ritel tidak termasuk mobil
meningkat 0,8 persen, serta penjualan ritel tidak termasuk mobil dan gas
meningkat 0,6 persen, semua selama Oktober.
Analis mencatat bahwa ketiga angka tersebut menunjukkan pertumbuhan
ekonomi yang kuat dan mereka lebih lanjut menunjukkan bahwa laporan ini
akan meningkatkan harapan untuk laporan produk domestik bruto kuartal
keempat.
Indeks dolar AS naik 0,26 persen menjadi 100,22 pada pukul 18.30
GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang
utama.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika
dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur
dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.
Indeks Dow Jones Industrial Average AS juga naik 13 poin, atau 0,07
persen pada pukul 18.30 GMT. Analis mencatat bahwa ketika ekuitas
membukukan kerugian maka logam mulia biasanya naik, karena investor
mencari tempat yang aman. Sementara itu, ketika ekuitas AS membukukan
keuntungan maka logam mulia biasanya turun.
Analis mencatat bahwa banyak laporan ekonomi yang akan dirilis pekan
ini. Laporan indeks harga produsen dan produksi industri akan dirilis
pada Rabu (16/11), indeks harga konsumen, rumah baru dibangun (housing
starts), klaim pengangguran mingguan, Survei Prospek Bisnis Federal
Reserve Philadelphia pada Kamis (17/11), dan terakhir beberapa pejabat
Federal Reserve dijadwalkan akan berbicara pada Jumat (18/11).
Perak untuk pengiriman Desember naik 15 sen, atau 0,89 persen,
menjadi ditutup pada 17,043 dolar AS per ounce. Platinum untuk
pengiriman Januari naik 1,1 dolar AS, atau 0,12 persen, menjadi ditutup
pada 934,70 dolar AS per ounce, demikian Xinhua. (WDY)
Emas Naik Karena Perdagangan Teknis dan Permintaan India
Rabu, 16 November 2016 7:21 WIB