Nusa Dua (Antara Bali) - Pertemuan Indian Ocean Rim Association (IORA) menyepakati untuk mempercepat implementasi data perdagangan atau "IORA Web Trade Repository" di antara negara-negara anggota yang berada di kawasan Samudera Hindia.
Direktur Kerja Sama Intrakawasan Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri, Benyamin Carnadi di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu, menjelaskan bahwa percepatan implementasi tersebut dibahas dalam forum ke-16 "Working Group on Trade and Investment" (WGTI) yang digelar sebelum puncak IORA yang digelar pada Kamis (27/10).
Menurut dia, "IORA Web Trade Repository" bertujuan untuk mengumpulkan data perdagangan baik secara kuantitatif (nilai perdagangan) maupun secara kualitatif yakni menyangkut kebijakan dan peluang dagang.
Inisiatif lainnya yang muncul dalam pertemuan WGTI itu yakni percepatan implementasi "IORA Guide for Investment" atau panduan bagi negara anggota IORA untuk berinvestasi.
IORA Guide for Investment tersebut bertujuan memberikan informasi menyeluruh terkait peraturan dan kebijakan bidang investasi di setiap negara anggota IORA.
Beberapa inisiatif dalam pertemuan WGTI itu diharapkan dapat mendukung penguatan kerja sama ekonomi, arsitektur regional dan kerja sama sosial budaya negara-negara yang berada di kawasan Samudera Hindia.
Inisiatif tersebut pertama kali diusulkan oleh Indonesia dalam pertemuan ke-15 IORA Council of Ministers` and Its Related Meetings di Padang, Sumatera Barat pada Oktober 2015.
Sementara itu Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri, Siswo Pramono menambahkan bahwa kerja sama di antara negara anggota perlu ditingkatkan ke level yang lebih tinggi.
"Kerja sama di antara negara-negara IORA perlu ditingkatkan ke level yang lebih tinggi bukan hanya di tingkat regional namun juga di tingkat global," katanya.
IORA merupakan organisasi regional yang mengedepankan kerja sama ekonomi di kawasan Samudera Hindia.
Saat ini anggota IORA berjumlah 21 negara di antaranya Afrika Selatan, Australia, Bangladesh, Komoro, India, Indonesia, Iran, Kenya, Madagaskar, Malaysia, Mauritius, Mozambik, Oman, Uni Emirat Arab, Seychelles, Singapura, Somalia, Sri Lanka, Tanzania, Thailand dan Yaman.
Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi dijadwalkan memimpin pertemuan puncak tingkat menteri pada 27 Oktober 2016. (WDY)
