Denpasar (Antara Bali) - Pengamat budaya Pande Wayan Suteja Neka sangat mengapresiasi diselenggarakannya kegiatan "Folk Dance Festival (IFDF) 2016" di Bali, karena hal tersebut menjadi khasanah dan orientasi bagi seniman lokal.
"Saya mengapresiasi kegiatan tersebut digelar di Bali. Karena para seniman Pulau Dewata dan Indonesia akan dapat menambah wawasan kesenian, sebab IFDF yang selama ini telah mampu pentas keliling dunia," kata Suteja Neka di Ubud, Bali, Senin.
Ia mengatakan pagelaran penutupan IFDF di Ubud, Kabupaten Gianyar pada Minggu (16/10) malam merupakan pertunjukkan spektakuler, karena diikuti oleh 13 negara di dunia.
"Dalam ajang IFDF tersebut para seniman melakukan kreasi tarian sesuai dengan budaya dari masing-masing negara peserta. Maka dari itu para seniman lokal (Bali) bisa menyaksikan gerak tarian tradisional yang dikemas dalam bentuk tarian modern," ucap pemilik Museum Neka Ubud.
Sementara Direktur Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Endang Caturwati mengatakan bahwa ini merupakan kompetisi yang kedua selama IFDF 2016. Kompetisi pertama telah diselenggarakan di Taman Budaya Denpasar pada Sabtu (8/10).
"Hari ini penilaian yang kedua untuk para peserta sekaligus acara penutupan IFDF 2016. Nilai pada Kompetisi pertama digabung dengan kompetisi kedua sehingga nantinya akan menentukan pemenangnya," ujarnya.
Endang menjelaskan ajang IFDF tahun ini menghadirkan peserta kompetisi tarian rakyat dari 13 negara, di antaranya Argentina, Bulgaria, Republik Ceko, Yunani, Italia, Kazakhstan, Latvia, Polandia, Rusia, Slovakia, Uzbekistan, Thailand dan Taiwan.
"Festival tersebut juga sebagai ruang pertemuan kelompok, sanggar tari rakyat dari berbagai negara. Kegiatan ini diharapkan akan memunculkan pengalaman yang lebih mendalam terhadap budaya tari rakyat,"ucapnya.
Kegiatan IFDF diselenggarakan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia bekerja sama dengan Federation of International Dance Festivals (FIDAF). (WDY)
Pengamat Budaya Apresiasi IFDF 2016 Di Bali
Senin, 17 Oktober 2016 14:48 WIB