Gianyar (Antara Bali) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali mencatat Kota Denpasar paling banyak ditemukan uang palsu hingga September 2016 yang mencapai 3.454 lembar atau sekitar 79 persen dari total temuan.
Deputi Kepala Perwakilan BI Bali, Suarpika Bimantoro di Desa Kemenuh, Kabupaten Gianyar, Sabtu, menjelaskan bahwa hingga September 2016 jumlah pelaporan uang palsu mencapai 4.372 lembar.
Menurut dia, setelah Denpasar, penemuan uang palsu terbanyak kedua dilaporkan di Kabupaten Badung 216 lembar atau 4,9 persen dan disusul Kabupaten Buleleng sebanyak 199 lembar atau 4,5 persen, Tabanan sebanyak 184 lembar (4,2 persen) dan Jembrana sebanyak 202 lembar atau 4,6 persen.
Dia memaparkan dari jumlah temuan tahun ini 3.460 lembar merupakan pecahan 100 ribu, 844 lembar (50 ribu), 62 lembar (20 ribu), dua lembar (10 ribu) dan empat lembar pecahan 5.000.
Karakteristik penemuan uang palsu lebih banyak dilaporkan saat awal tahun terlihat dari jumlah laporan pada Agustus-September yang lebih sedikit dibandingkan Januari-Februari.
Berdasarkan laporan bulan Agustus ditemukan 286 lembar dan September 336 lembar sedangkan Januari (635), Februari (584) serta Maret sebanyak 715 lembar.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Causa Iman Karana menyatakan sisi lain dari temuan itu menandakan bahwa saat ini masyarakat sudah semakin banyak yang memahami ciri uang asli karena Bank Indonesia secara intensif melakukan sosialisasi.
Untuk menekan peredaran uang palsu di Provinsi Bali, BI gencar melakukan sosialisasi terkait ciri-ciri keaslian uang rupiah.
"Peningkatan uang palsu bisa diartikan juga masyarakat semakin pintar mengenali uang asli. Kami secara konsiten menggelar sosialisasi dan edukasi," tuturnya.
Membedakan uang asli dan uang palsu tersebut dapat dilakukan dengan 3D (dilihat, diraba, diterawang) menggunkan alat bantu ultraviolet atau kaca pembesar dan bisa juga dibawa ke BI untuk mengetahui keasliannya.
Selain itu, koordinasi juga ditingkatkan dengan Botasupal atau Badan Koordinasi Pemberantas Rupiah Palsu.
Sedangkan selama tahun 2015, penemuan uang palsu di Pulau Dewata sebanyak 4.744 lembar. Dengan demikian, untuk temuan tahun ini belum bisa dipastikan apakah terjadi peningkatan atau penurunan karena data tahun 2016 baru sampai September. (WDY)
BI Bali: Denpasar Dominasi Temuan Uang Palsu
Sabtu, 15 Oktober 2016 20:19 WIB