Yogyakarta (Antara Bali) - Sekitar 48,8 juta jiwa penduduk Indonesia
tinggal di kawasan hutan, dan sekitar 10,2 juta jiwa di antaranya masuk
dalam klasifikasi penduduk miskin.
Dari data tersebut diketahui sekitar enam juta jiwa penduduk
memiliki mata pencaharian langsung dari hutan dan sekitar 3,4 juta jiwa
di antaranya bekerja di sektor swasta kehutanan, kata pengamat
kehutanan, Imam Suramenggala, di Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan UGM
,di Yogyakarta, Jumat.
Namun kebijakan pembangunan bidang kehutanan yang dilakukan
pemerintah selama ini dinilai belum mampu meningkatkan perekonomian dan
kesejahteraan masyarakat di sekitar area hutan secara optimal.
Hal itu, lanjut Suramenggala, disebabkan masih ada saling
ketidakpercayaan antara pemerintah dengan masyarakat terkait pengelolaan
area hutan.
"Kegagalan pembangunan kehutanan tersebut lebih disebabkan oleh
tidak ada kepercayaan. Masih ada anggapan bahwa masyarakat perusak
hutan," ungkap dia.
Menurut dia, dengan terus perluasan degradasi hutan, turunnya
produktivitas kayu, dan tingginya tingkat kemiskinan masyarakat yang
tinggal di dalam dan sekitar hutan serta munculnya berbagai konflik
pemanfaaan sumber daya hutan, menggambarkan kegagalan pemerintah dalam
mencapai tujuan pembangunan kehutanan.
Padahal, kata dia, keberadaan sumber daya hutan sangat penting bagi
masyarakat yang tinggal di dalam dan sekitar kawasan hutan.
Hal ini ditunjukkan dari budaya dan diterapkannya nilai-nilai
kearifan lokal yang merupakan hasil interaksi masyarakat dengan sumber
daya hutan.
Namun, seiring dengan berubahnya kondisi hutan dan
terbukanya akses ekonomi terhadap hutan secara luas, menyebabkan
terjadinya pergeseran tata nilai dan budaya masyarakat terhadap hutan
dan ekosistemnya, kata Imam.
Ditambahkan Suramenggala, keberhasilan masyarakat dalam mengelola
hutan secara mandiri di beberapa daerah menunjukkan sebenarnya
masyarakat memiliki peluang dan modal sosial yang cukup besar dalam
pembangunan kehutanan.
"Kearifan lokal yang berkembang di masyarakat dalam mengelola
sumber daya hutan merupakan hasil interaksi yang sangat lama dengan
lingkungannya, yaitu melalui pendekatan pengelolaan oleh masyarakat
berbasis ekosistem dan ekonomi kerakyatan," kata dia. (WDY)
48,8 Juta Penduduk Indonesia Tinggal di Hutan
Jumat, 30 September 2016 16:12 WIB