New York (Antara Bali) - Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar
mata uang utama lainnya pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena investor
memilah-milah data produk domestik bruto (PDB) negara itu yang baru
dirilis.
PDB riil Amerika Serikat meningkat pada tingkat tahunan sebesar 1,4
persen di kuartal kedua 2016, menurut estimasi "ketiga" yang dirilis
oleh Departemen Perdagangan. Perkiraan terbaru lebih tinggi dari
konsensus pasar naik 1,3 persen.
Pada kuartal pertama, PDB riil meningkat 0,8 persen.
Di sisi ekonomi lainnya, dalam pekan yang berakhir 24 September,
angka pendahuluan untuk klaim pengangguran awal yang disesuaikan secara
musiman adalah 254.000, meningkat 3.000 dari level direvisi minggu
sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Kamis.
Pada sesi sebelumnya, Ketua Federal Reserve Janet Yellen mengatakan
dalam sebuah persiapan kesaksiannya kepada Komite Jasa Keuangan DPR AS,
bahwa bank-bank AS memiliki kapitalisasi yang baik, tapi tetap ditantang
oleh pendapatan bunga yang lemah, menurut laporan media.
Dia juga mengatakan bank sentral tidak memiliki "jadwal yang pasti" untuk menaikkan suku bunga.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang
utama, naik 0,17 persen menjadi 95,596 pada perdagangan terakhir Kamis.
Pada perdagangan terakhir di New York, euro tetap datar di 1,1212
dolar AS, dan pound Inggris turun menjadi 1,2968 dolar AS dari 1,3015
dolar AS. Dolar Australia turun menjadi 0,7647 dolar AS dari 0,7686
dolar AS.
Dolar dibeli 101,16 yen Jepang, lebih tinggi dari 100,75 yen di sesi
sebelumnya. Dolar AS jatuh ke 0,9663 franc Swiss dari 0,9713 franc
Swiss, serta beringsut naik ke 1,3137 dolar Kanada dari 1,3128 dolar
Kanada, demikian Xinhua melaporkan. (WDY)
Dolar AS Menguat Didukung Data PDB yang Positif
Jumat, 30 September 2016 10:59 WIB