Demokrasi
akan memberi ruang partisipasi dan kesetaraan di masyarakat, termasuk di
antaranya kaum muda, perempuan dan mereka yang berada di kelompok
paling rentan.
“Tidak ada ruang bagi kepemimpinan
bergaya otoriter. Demokrasi menjadi alat untuk membangun negara melalui
partisipasi, transparansi dan akuntabilitas, penghormatan, dan
perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia hingga pemihakan
kelompok-kelompok marginal,†kata Nurhayati Ali Assegaf saat
memperingati Perayaan Hari Internasional Demokrasi yang jatuh pada Kamis
(15/9) di DPR.
Menurut Nurhayati, DPR sedang
membenahi diri untuk menjawab tantangan demokrasi kelak. Termasuk di
antaranya adalah penguatan kelembagaan parlemen untuk membangun check
and balances yang memadai, peningkatan dan pemberdayaan kaum muda agar
makin melek politik, hingga mengawal Agenda 2030, agenda pembangunan
global berkelanjutan (SDGs) yang bermuara pada peningkatan hajat hidup
manusia secara keseluruhan.
“Demokrasi belum tentu
bentuk terbaik dari sistem politik dan pemerintahan, tapi ia memberi
garansi bagi banyak pihak untuk berpartisipasi aktif dalam membangun
sistem. Oleh karena itu, DPR RI sebagai salah satu elemen penting dalam
demokrasi Indonesia berkomitmen dalam mengupayakan inklusivitas
demokrasi,†kata dia dalam keterangan pers.
Tema
Hari Internasional Demokrasi tahun ini yang bertajuk Democracy and the
Agenda 2030 for Sustainable Development, menunjukkan kaitan erat antara
membangun iklim demokratis dan pencapaian SDGs. Dia menambahkan DPR
berkomitmen membangun demokrasi agar SDGs tercapai.
Peningkatan
peran pemuda menjadi salah satu program utama. DPR punya program
Parlemen Remaja yang digelar setiap tahun untuk merangsang kaum muda
memahami suasana dan dinamika persidangan di parlemen. Pendidikan
politik sejak dini diharap bisa membuat masyarakat semakin kritis dalam
memilih panutan dan menghindari politik uang.
Nurhayati
melanjutkan demokrasi adalah bagian dari Sustainable Development Goals
yang diadopsi oleh 193 negara-negara anggota PBB pada September 2015
silam. (WDY)
Penerjemah: Nanien Yuniar