Surabaya (Antara Bali) - Prajurit Intai Amfibi Korps Marinir TNI AL melaksanakan latihan "heli operation insertion" dalam latihan bersama (latma) dengan Special Force Group US Army di Pantai Pulau Merah, Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (3/9).
"Latihan heli operation insertion merupakan latihan yang menggabungkan beberapa materi yaitu fast rope sebagai sarana infiltrasi dan STABO sebagai sarana exfiltrasi," kata Komandan Satgas Latihan Letkol Marinir Rivelson Saragih dalam keterangan pers yang diterima Antara di Surabaya, Minggu.
Latma bersandi "Balance Lantern Iron 16-2444" itu melibatkan empat tim Intai Amfibi Korps Marinir dan satu unit Heli Bell 412 milik Skuadron 400 Wing Udara-1 Puspenerbal dengan pilot Kapten Laut (P) V. Oktomiawan dan Copilot Lettu Laut (P) Aris Heri.
"Tujuan dilaksanakannya heli operation insertion merupakan sarana untuk meningkatkan profesionalisme dan kesiapsiagaan prajurit Intai Amfibi Korps Marinir sebagai pasukan khusus TNI Angkatan Laut baik darat, laut maupun udara," katanya.
Sebelumnya (2/9), Pangarmatim Laksamana Muda (Laksda) TNI Darwanto selaku Panglima Komando Tugas Amfibi (Pangkogasfib) memaparkan petunjuk perencanaan Pangkogasfib kepada Kepala Staf Kogasfib Laksamana Pertama TNI ING Sudihartawan serta para staf dalam cara bertindak Kogasfib dalam rangka Armada Jaya XXXIV 2016.
Dalam paparan di Kobangdikal, Bumimoro, Surabaya (2/9), Pangkogasfib menyampaikan tentang keadaan musuh antara lain musuh mampu mengerahkan kekuatan tempur darat, laut dan udara, namun musuh masih mempunyai keterbatasan bekal ulang logistik untuk pasukan di garis depan, karena penyebaran kekuatan militernya berjauhan.
Keadaan tersebut berkaitan langsung dengan tugas pokok kogasfib yakni melaksanakan serbuan amfibi di Pantai Utara Asembagus guna membentuk tumpuan pantai guna membantu pendaratan administrasi Kogasratmin dan mengamankan operasi pelintasan Satgasrat dalam rangka mendukung Tupok Kogabla.
Unsur-unsur Kogasfib akan bergerak dari pangkalan di Surabaya dengan konsep operasi melaksanakan operasi praserbuan melalui intai taktis, infiltrasi, junpur, pembersihan ranjau, pendaratan khusus, serbuan amfibi melalui lintas heli dan permukaan.
"Paparan Pangkogasfib diakhiri dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Bagimu Negeri yang dipimpin oleh Pangkogasfib," kata Kadispen Koarmatim Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman. (WDY)