Denpasar (Antara Bali) - Ketua Forum Kerukungan Umat Beragama Provinsi Bali Ida Pengelingsir Agung Putra Sukahet mengimbau masyarakat Bali untuk tidak menyalahgunakan isu agama yang dapat menyulut kerusuhan.
"Sekali saja Bali ini bergejolak, pariwisata Bali akan mati dan akan merusak perekonomian Bali," kata Ida Sukahet saat berorasi dalam Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) di Denpasar, Minggu.
Menurut dia, isu yang menyangkut suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) sangat sensitif dan sangat membahayakan jika disalahartikan atau disalahgunakan, apalagi Bali sangat sensitif dengan permasalahan keamanan.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh masyarakat Bali agar selalu menjaga sikap saling menghargai dan saling menghormati perbedaan tersebut dengan asas Bhineka Tunggal Ika.
"Perbedaan dan keberagaman merupakan sebuah kebanggaan, namun juga hal tersebut harus benar-benar dikelola dengan manajemen yang baik sehingga tidak menimbulkan permasalahan," ucap Ida Sukahet.
Hal senada juga disampaikan Nyoman Wenten, warga asal Nusa Penida, yang menegaskan agar masyarakat Bali jangan mudah untuk terhasut provokasi yang berbau SARA.
"Hal itu hanya akan merugikan Bali itu sendiri mengingat Bali sudah menjadi sorotan dunia dengan pariwisatanya sehingga sangat rentan dengan masalah keamanan," ucap Wenten.
Imbauan terhadap para orang tua untuk selalu meluangkan waktu bersama anak-anaknya disampaikan oleh Pasma, warga Denpasar.
"Waktu bersama anak-anak tersebut jangan pernah disia-siakan. Dengan adanya perhatian orang tua, anak akan berkembang dengan lebih baik," ujarnya.
Ia juga mengajak para ayah dan ibu untuk kembali atau meluangkan waktu menceritakan sebuah dongeng bagi anak saat menjelang tidur, bukan hanya sekadar dongeng, namun juga makna dari dongeng tersebut sehingga apa makna baik yang terkandung dalam dongeng tersebut mampu dipahami dan di mengerti oleh sang anak.(WDY)
FKUB Bali Imbau Tak Salahgunakan Isu Agama
Minggu, 7 Agustus 2016 20:12 WIB