Denpasar Tuan Rumah OWHC Asia Pasifik 2016

Denpasar (Antara Bali) - Kota Denpasar menjadi tuan rumah pelaksanaan konferensi Organization of World Heritage Cities (OWHC) yang diikuti 41 jaringan kota pusaka dari sembilan negara, 7-10 Agustus 2016.

Kepala Dinas Pariwisata Denpasar I Wayan Gunawa di Denpasar, Jumat, menjelaskan bahwa ada tiga agenda yang dibahas dalam pertemuan itu menyangkut gelar budaya, "strategic meeting" dan pameran lukisan foto international.

"Hasil pertemuan regional ini nanti sebagai bahan masukan atau rekomendasi ke tingkat internasional untuk dibahas kembali kaitannya dengan pelestarian nilai-nilai budaya, sejarah dan lainnya," ucapnya.

OWHC ini terbagi tiga kawasan yakni Eropa, Amerika Latin dan kawasan Asia Pasifik. Indonesia diwakili Solo dan Denpasar yang menjadi anggota OWHC.

Gunawan menyatakan, pertemuan OWHC bagi Kota Denpasar sangat penting, mengingat kesempatan tersebut sebagai ajang promosi kebudayaan termasuk pariwisata di dalamnya.

"Keberadaan kebudayaan dan kepariwisataan di Kota Denpasar sangat penting karena mempengaruhi semua lini kehidupan bermasyarakat. Melalui budaya dan pariwisata yang ada dapat menggerakkan semua sektor ekonomi yang akan membawa peningkatan kesejahteraan masyarakat," ucapnya.

Sementara itu, panitia kegiatan Dewa Made Ariawan memaparkan dalam gelar budaya akan ditampilkan tarian-tarian klasik Bali yang telah diakui oleh Badan PBB bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan budaya atau UNESCO.

Sedangkan untuk pameran lukisan foto bertaraf internasional akan menampilkan pelukis-pelukis dari luar negeri termasuk pelukis berasal dari Pulau Dewata.

"Inti dari kegiatan ini adanya pertemuan kota-kota dunia anggota OWHC untuk membuat kesepakatan dalam bentuk Deklarasi Denpasar," katanya.

Dalam deklarasi tersebut terdapat upaya mempertahankan warisan budaya sehingga dapat berguna untuk kesejahteraan warga masyarakat.

"Warisan budaya harus dipertahankan sehingga menjadi suatu daya tarik wisata. Warisan budaya tidak hanya berupa fisik (tangible) namun juga tidak nyata (intangible)," imbuhnya.

Ariawan lebih lanjut mengatakan sebelum pelaksanaan pertemuan tersebut, tim awal dari Korea Selatan telah meninjau lokasi kegiatan tersebut yang diselenggarakan di Grand Inna Bali Beach Sanur. (WDY)