Denpasar (Antara Bali) - Lembaga Pertahanan Nasional Republik Indonesia berencana melaksanakan Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) di Bali pada minggu terakhir Agustus 2016.
"Saat ini Lemhanas RI tengah melaksanakan Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) yang terbagi dalam dua angkatan yaitu 54 dan 55. Angkatan 55 kami jadwalkan melakukan studi strategis ke Bali," kata pimpinan Tim Advance Lemhanas RI Brigjen TNI Horizon saat menemui Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, selama melaksanakan studi strategis di Pulau Dewata, para siswa Lemhanas akan melakukan kajian mengenai bidang pertahanan di beberapa kabupaten/kota. Selain itu, peserta PPRA juga akan mengkaji ketahanan Bali di bidang kelistrikan.
"Kebetulan ketahanan energi memang menjadi fokus kajian PPRA 55. Terlebih, Bali menjadi pilot project (proyek percontohan) pengembangan energi terbarukan," ucap Horizon.
Terkait rencana tersebut, pihaknya berharap kerja sama semua pihak terkait agar studi strategis PPRA Lemhanas dapat berjalan lancar.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta menyambut positif rencana Lemhanas RI melakukan studi strategis di wilayah Bali. Untuk itu, Pemprov Bali siap memfasilitasi dan menyiapkan data-data pendukung yang dibutuhkan peserta PPRA Lemhanas.
Sudikerta berharap, hasil kajian para siswa Lemhanas nantinya dapat menjadi masukan bagi Bali dalam memperkuat sistem pertahanan.
Kesempatan bertemu dengan jajaran Lemhanas RI juga dimanfaatkan Wagub Sudikerta untuk memperkenalkan berbagai program Bali Mandara yang tengah dilaksanakan Pemprov Bali. Sudikerta menyebut, saat ini pelaksanaan program Bali Mandara telah memasuki Jilid II, Tahun ke-8.
"Pengentasan kemiskinan menjadi fokus utama dalam pelaksanaan berbagai program Bali Mandara," ujarnya.
Dia pun membeber beberapa program yang manfaatnya sangat dirasakan oleh masyarakat seperti Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM), Bedah Rumah, Beasiswa Miskin, SMAN/SMKN Bali Mandara, Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri), Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) dan Jamkrida.
Pelaksanaan program ini, tambah dia, secara signifikan berhasil menekan angka kemiskinan di Pulau Dewata. "Bahkan data BPS terbaru menyebut angka kemiskinan turun 1 digit yaitu dari 5,25 persen pada periode September 2015 menjadi 4,25 persen pada periode Maret 2016. Bagi kami, itu capaian yang luar biasa," ujarnya.
Di akhir pertemuan, Sudikerta berharap pihak Lemhanas berkoordinasi lebih intensif dengan pemerintah kabupaten/kota terkait yang akan menjadi objek kunjungan.
Pertemuan juga dihadiri perwakilan DPRD dan pemerintah kabupaten/kota yang akan dikunjungi antara lain Kota Denpasar, Buleleng dan Klungkung. (WDY)