Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan membuka pertemuan persiapan (Preparatory Meeting/PrepCom 3) untuk Konferensi PBB tentang Perumahan dan Pembangunan Perkotaan Berkelanjutan atau Habitat III yang digelar di Surabaya 25-27 Juli mendatang.
"Pak Presiden sudah konfirmasi hadir dan membuka PrepCom3 di Surabaya nanti," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuka Hadimuljono dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa.
Basuki menyebut nantinya kegiatan pertemuan yang rencananya akan dihadiri 4.500 peserta dari dalam dan luar negeri itu akan dikoordinir langsung oleh PBB sebagai penyelenggaranya.
"Ada 1.500 orang asing yang akan datang, ditambah 3.000 warga Indonesia. Pertemuan ini akan diikuti 193 negara, juga lembaga swadaya masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya," katanya.
Basuki menjelaskan,pertemuan di Surabaya merupakan kelanjutan pertemuan persiapan PrepCom1 yang digelar di New York (17-18 September 2014), dan PrepCom2 di Nairobi, Kenya (14-16 April 2015) sebelum digelarnya konferensi utama Habitat III di Quito, Ekuador 17-20 Oktober 2016.
"Ini untuk pertama kalinya agenda PPB diadakan di luar kantor PBB," ujarnya.
Tobias Kettner, Outreach and Liaison Officer Sekretariat Habitat III di Eropa, mengatakan pertemuan di Surabaya akan membahas dokumen yang telah disusun dalam pertemuan sebelumnya untuk menjadi dokumen final pembahasan agenda baru perkotaan yang akan digelar dalam Habitat III di Quito, Ekuador.
"Pertemuan di Surabaya nanti penting karena akan membahas dokumen yang akan dibahas di Quito untuk menjadi agenda perkotaan baru yang akan berlaku untuk 20 tahun ke depan," katanya.
Konferensi PPB tentang Perumahan dan Pembangunan Perkotaan Berkelanjutan yang dikenal sebagai Habitat merupakan ajang pertemuan 20 tahun sekali yang digelar sejak 1976 di Vancouver, Kanada. Konferensi kedua pada 1996, Habitat II digelar di Istanbul, Turki.
Perhelatan itu merupakan agenda internasional yang fokus pada isu pembangunan perkotaan dan permukiman berkelanjutan yang nantinya akan dapat diterapkan di seluruh dunia. (WDY)