Tabanan (Antara Bali) - Perguruan Siwa Murti kembali menggelar kegiatan bakti sosial dalam bentuk pengobatan "Niskala" atau nonmedis secara gratis di wantilan Monumen Markas Besar Oemoem (MBO) Munduk Malang, Desa Dalang, Kabupaten Tabanan.
Ketua Umum sekaligus Pinisepuh Perguruan Siwa Murti, Jero Mangku Made Subagia kepada Antara Bali, Rabu mengatakan kegiatan tersebut sebagai upaya menyehatkan masyarakat, khususnya di Tabanan dan Bali umumnya.
Kegiatan tersebut sudah dilaksanakan pada Sabtu (23/7), yang juga dihadiri Ibu Putu Eka Wiryastuti yang sekaligus Dewan Penasehat Perguruan Siwa Murti.
Ia mengatakan kesehatan itu merupakan hal yang utama. Karena itu peran pelayanan kepada warga agar menjadi sehat, baik medis (sekala) dan nonmedis (niskala) sangat penting di tengah masyarakat.
Kegiatan yang dipaketkan dengan pengobatan medis (skala) dimulai secara resmi Dewan Penasehat Perguruan Siwa Murti dengan mengobati beberapa warga yang mendaftar sebagai pasien.
Dalam sambutan, Bupati Eka Wiryastuti, melihat antusias ini sebenarnya adalah adat kultur orang Bali, tidak hanya di Pulau Dewata, bahkan Nusantara sangat kaya dengan kesakralan dan keunikan dalam budaya.
Bupati Eka menyampaikan rasa bangganya atas pelaksanaan pengobatan "sekala niskala" yang digelar Perguruan Siwa Murti. Sebab kegiatan ini sudah dipersiapkan sebulan sebelumnya.
"Ide awalnya ingin turun memberikan pelayanan kesehatan di tengah masyarakat. Tidak hanya sekala saja, tapi niskala juga," ujarnya.
Bupati Eka juga meminta restu untuk terus melakukan kegiatan ini. Sebab menurutnya, kegiatan ini merupakan bentuk "investasi hati" untuk Bali.
"Menabung kebaikan untuk Bali. Bukan hanya untuk Tabanan saja. Sehingga kita dalam menjalankan tugas selalu diberikan kemudahan dan dijauhkan dari segala gangguan. Bali yang ajeg itu merupakan tujuan kita bersama.
Dan, kegiatan ini salah satu bentuk menjalankan amanat dalam swadarma usadha. Membantu umat untuk mendapatkan kesembuhan dari penyakitnya, baik sekala maupun niskala," katanya.
Karena itu, kata dia, kegiatan ini akan terus dilaksanakan dengan tetap menggandengkan pengobatan niskala dengan sekala sehingga masyarakat sehat secara sekala maupun niskala.
"Ke depannya akan terus digandengkan dengan pengobatan sekala atau medis. Kenapa kita buat Mobil Sehat yang satu-satunya ada di Indonesia. Itu agar pelayanan kesehatan bisa menjangkau masyarakat di wilayah pelosok, seperti di pegunungan atau pesisir," ujarnya. (WDY)