London (Antara Bali) - Theresa May pada Rabu (13/7) akan menjadi perdana menteri yang bakal memimpin Inggris dalam menggelar perundingan untuk keluar dari Uni Eropa (UE), setelah rival terakhirnya dalam upaya menggantikan David Cameron mundur.
May menjadi satu-satunya lawan setelah Andrea Leadsom --yang sebelumnya menuai kontroversi karena menyatakan ia lebih mumpuni menjadi perdana menteri karena memiliki anak-- tiba-tiba mundur pada Senin.
Cameron kemudian mengumumkan May akan mengambil alih jabatannya pada Rabu, ketika dia hendak menemui Ratu Elizabeth II dan mengajukan pengunduran dirinya setelah sesi terakhir Tanya Jawab Perdana Menteri di parlemen.
"Kami akan mengangkat perdana menteri baru di gedung di belakang saya itu pada Rabu petang," katanya dalam sebuah pertanyaan di luar 10 Downing Street, seperti dikutip AFP.
Didampingi suaminya Philip dan dikelilingi oleh anggota parlemen lainnya, May kemudian menekankan perlunya "menegosiasikan kesepakatan terbaik untuk Inggris ketika meninggalkan UE," dalam pernyataan singkat di luar parlemen.
Inggris menghadapi gejolak politik terparah setelah referendum mengejutkan pada 23 Juni yang memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa. (WDY)