Denpasar (Antara Bali) - Republik Demokratik Timor Leste ingin memperkuat kerja sama dengan Bali di bidang pariwisata dan pendidikan yang selama ini sudah berjalan dengan baik.
"Saya berharap hubungan yang sudah terjalin selama ini tetap dapat berlanjut, dan dapat terus ditingkatkan," kata Ibu Negara Timor Leste Isabel da Costa Ferreira saat diterima oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Denpasar, Kamis.
Istri dari Presiden Taur Matan Ruak tersebut yang juga sempat menempuh pendidikan di Bali, yakni di Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas), sewaktu RDTL masih menjadi bagian Indonesia, berpandangan dunia pendidikan sangat penting guna mendukung kemajuan negaranya yang sedang berkembang dewasa ini.
Menurut Isabel, tidak sedikit remaja Timor Leste yang mengenyam bangku perguruan tinggi di Bali yang saat ini jumlahnya mencapai 600 orang. Tidak hanya itu, pejabat-pejabat tinggi di negaranya pun sebagian merupakan alumni perguruan tinggi di Bali.
Terkait dengan di bidang pariwisata, dia mengapresiasi kesempatan yang diberikan kepada kontingen RDTL mengikuti pawai pembukaan Pesta Kesenian Bali Ke-38 pada tanggal 11 Juni lalu.
"Kami mengucapkan terima kasih sudah diberi kesempatan ikut dalam ajang PKB sehingga kami bisa memperkenalkan budaya kami. Semoga tiap tahun kami bisa diikutsertakan," katanya.
Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengaku merasa sangat terhormat dengan kunjungan Isabel itu serta mengaku siap mendukung peningkatan kerja sama yang sudah terjalin.
"Merupakan satu kebanggan bagi Bali menjadi salah satu daerah tujuan mengenyam pendidikan oleh remaja-remaja Timor Leste," katanya.
Pastika berharap setelah kembali ke negaranya mereka bisa memberikan sumbangsih bagi kemajuan negaranya
Ajang pertemuan tersebut pun menjadi ajang nostalgia bagi Gubernur Bali.
Ia menuturkan bahwa pernah beberapa kali melaksanakan tugas di RDTL semasih aktif di kepolisian.
Awal dirinya meniti karier di kepolisian pun berlangsung di sana selepas mengikuti pendidikan Brigade Mobil (Brimob) pada tahun 1975, dia langsung ditempatkan di daerah yang dahulunya rawan konflik itu.
Pastika bahkan bertugas kembali untuk kedua kalinya di daerah tersebut saat referendum pada tahun 1999 menjabat Komandan Satgas Lorosae, hingga akhirnya Timor Leste pun terpisah dari Indonesia.
Ia mengaku juga memiliki ikatan batin yang kuat dengan negara tersebut.
Gubernur Pastika pada kesempatan itu turut didampingi Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Beratha, Kepala Biro Humas I Dewa Gede Mahendra Putra, dan Kepala Biro Pemerintahan Jayadi Jaya. (WDY)
Timor Leste Ingin Perkuat Kerja Sama Pariwisata
Jumat, 1 Juli 2016 8:16 WIB