Medan (Antara Bali) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan perlu
menambah tenaga guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) karena jumlahnya
masih kurang sementara minat anak didik bersekolah ke SMK makin tinggi.
Pengamat pendidikan Universitas Negeri Medan, Dr Mutsyuhito Solin
MPd, di Medan, Rabu, menyatakan, saat ini lulusan SMP sudah banyak yang
masuk ke SMK dan kurang begitu tertarik belajar di Sekolah Menengah Atas
(SMA).
"Hal ini sesuai dengan kemajuan dan perkembangan zaman karena
lulusan SMK sudah banyak yang diterima bekerja dan bila dibandingkan
dengan tamatan SMA," ujar Solin.
Ia menyebutkan, pendidikan di sekolah itu lebih banyak praktik
sehingga tidak mengeherankan siswanya cepat pintar, cerdas dan memiliki
SDM yang berkualitas.
Selain itu, siswa SMK juga sangat cepat dalam menggunakan peralatan praktik dan bahan perlengkapan sekolah itu.
Karena itu, katanya, masyarakat sangat senang dengan SMK dan menjadi favorit dan banyak dimasuki para lulusan SMP.
Solin menambahkan, pemerintah tidak hanya memperbanyak guru-guru
SMK, tetap juga sekaligus gedung sekolah yang baru, karena untuk
memenuhi permintaan masyarakat.
Selain itu, SMK tersebut juga perlu didirikan di daerah tertinggal,
terdepan dan terluar (3T) karena masyarakat sangat mendambakan sekolah
kejuruan atau ketrampilan tersebut.
"Pemerintah saat ini harus lebih memperbanyak pendirian SMK, karena
SMA sudah cukup dan tidak perlu ditambah lagi," kata dosen Unimed itu.
Sebelumnya, Direktur Pengembang SMK Direktorat Pendidikan Dasar
Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Mustaghfirin Amin,
mengatakan, Indonesia kekurangan sebanyak 18.000 guru SMK.
"Hitungan kami, ada sekitar 18.000 guru SMK," ujar Mustaghfirin di
sela-sela Lomba Kompetensi Siswa SMK ke-24 di Malang, Jawa Timur,
Selasa.
Amin menambahkan kekurangan terjadi di daerah-daerah tertinggal, terluar dan terdepan.
"Sekarang memang sudah ada program Guru Garis Depan (GGD) tetapi
masih sebatas guru Sekolah Dasar (SD). Kami berharap ke depan GGD,
tersebut juga menyentuh guru SMK," kata dia.
Saat ini jumlah guru SMK di Tanah Air mencapai 270.000. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun ini akan membangun sebanyak 341
SMK. (WDY)
Pemerintah Perlu Tambah Guru SMK
Kamis, 30 Juni 2016 8:36 WIB