Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengundur pelaksanaan "Simakrama" atau temu wicara dengan masyarakat karena jadwal pelaksanaannya bertepatan dengan Hari Suci Saraswati.
"Agenda Simakrama semestinya dilaksanakan setiap Sabtu pada minggu terakhir setiap bulannya. Untuk bulan ini akan diundur karena 25 Juni mendatang bertepatan dengan Hari Saraswati atau peringatan turunnya ilmu pengetahuan," kata Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, dengan diundur pelaksanaannya, hal itu memberikan kesempatan bagi umat Hindu untuk merayakan Hari Saraswati yang jatuh setiap 210 hari sekali tersebut.
"Untuk jadwal pelaksanaan simakrama berikutnya akan diinformasikan kemudian, baik itu tanggal dan lokasi pelaksanaannya," ucap mantan Penjabat Bupati Bangli itu.
Dewa Mahendra menambahkan, simakrama bersama Gubernur Bali ini merupakan salah satu upaya Pemprov Bali untuk membuka komunikasi dan mendekatkan hubungan antara pemerintah provinsi dengan masyarakat.
"Melalui keterbukaan yang dibangun, kami harapkan akan lebih banyak informasidan masukan, baik berupa kritik maupun saran bagi penyempurnaan program-program Bali Mandara," ucapnya.
Simakrama telah dilaksanakan dari awal pemerintahan Gubernur Bali Made Mangku Pastika pada 2008. Simakrama tidak hanya dilaksanakan di Wantilan DPRD Provinsi Bali, di Denpasar,tetapi juga sempat digelar keliling di sembilan kabupaten/kota.
Biasanya simakrama dilaksanakan dari pukul 09.00 - 12.00 Wita. Bagi masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi atau masukan kepada Gubernur Bali diharapkan hadir mulai pukul 08.00 Wita untuk mendaftar di panitia.
Dalam simakrama, Gubernur Bali juga didampingi oleh Wagub Bali, Sekda Bali, perwakilan DPRD Bali, serta pimpinan satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Pemprov Bali. (WDY)