Amlapura (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mendorong para petani mampu melihat peluang pasar dan tidak terfokus dalam kegiatan bertani semata, supaya produk yang dihasilkan dapat dipasarkan dengan maksimal.
"Kalau untuk bertani, saya yakin petani Bali sudah terampil dan sudah bagus namun sebagian besar masih kurang dalam strategi pemasaran. Oleh karena itulah, hasil yang diperoleh menjadi kurang maksimal," kata Pastika saat berkunjug ke Sub Terminal Agribisnis(STA) Manik Mekar Nadi, Desa Besakih, Amlapura, Senin.
Menurut dia, selama ini persoalan tersebutlah yang menyebabkan pendapatan para petani kurang mencukupi sehingga diharapkan keberadaan STA akan bisa memperkaya pengetahuan para petani terhadap strategi pemasaran sehingga ke depan petani Bali memiliki daya saing yang bagus dengan hasil pertanian yang memiliki kualitas terbaik.
Pastika juga menginginkan agar para petani tersebut tidak membuang-buang waktunya untuk hal-hal yang tidak penting, dan para petani tersebut harus bekerja keras dan ulet.
"Jangan pernah malu menjadi seorang petani, petani tersebut pekerjaan mulia karena menyediakan pangan bagi masyarakat, jadi tidak perlu malu, kalau masih ada rasa malu suatu saat kita akan kalah dengan daerah lain," ucapnya.
Hal senada juga disampaikan Pastika saat mengunjungi Kelompok Tani Nilam Satya Loka Paramasidi di Desa Menangan, Karangasem yang memproduksi minyak nilam.
Dia berpandangan peluang dari minyak nilam tersebut sangat bagus untuk dikembangkan. Untuk itu diharapkan usaha tersebut agar dapat diperluas lagi sembari melihat peluang yang memungkinkan agar dapat berkembang dengan pesat.
Dalam kesempatan tersebut Pastika juga mengimbau para petani tidak hanya bekerja sebagai petani, namun juga sudah harus mulai memikirkan bidang usaha lainnya yang dapat dikembangkan sesuai dengan kemampuannya sehingga para petani tersebut memiliki pendapatan tambahan untuk memenuhi kebutuhannya.
Sementara itu, Ketua STA Manik Mekar Nadi I Gusti Ngurah Alit mengatakan usaha di bidang pemasaran hasil pertanian ini mulai dirintisnya sejak 2002 dan pada 2004 mulai mendapat pembinaan Pemprov Bali.
"Ketika terbentuk, anggotanya hanya enam kelompok tani dan saat ini telah bertambah menjadi 40 kelompok tani," katanya.
Menurut Gusti Ngurah Alit yang saat itu seorang petani tulen tergerak membentuk kelompok ini karena sering menjadi korban tengkulak. Selain membantu dalam pemasaran, pihaknya juga getol melakukan pembinaan terhadap petani.
Untuk jaringan pemasaran, STA Manik Mekar Nadi telah melakukan kerja sama dengan sejumlah supermaket besar, bahkan, pemasarannya telah merambah daerah Lombok, NTB.
"Kunjungan Gubernur ini adalah salah satu bentuk perhatian pemerintah terhadap usahanya dalam memajukan pertanian di Bali dan juga menyejahterakan para petani," ucapnya. (WDY)
Pastika Dorong Petani Mampu Lihat Peluang Pasar
Senin, 20 Juni 2016 18:54 WIB