Denpasar (Antara Bali) - Kota Denpasar, Bali mengalami inflasi sebesar 0,11 persen pada Mei 2016, lebih rendah dibanding inflasi tingkat nasional pada bulan yang sama sebesar 0,24 persen.
"Tingkat inflasi Kota Denpasar secara kumulatif periode Januari-Mei 2016 sebesar 0,53 persen dan inflasi tahun ke tahun yakni Mei 2016 terhadap Mei 2015 sebesar 2,52 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, inflasi di ibukota Provinsi Bali itu terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada enam kelompok penyaluran yakni kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 1,33 persen.
Selain itu juga kelompok sandang 0,39 persen, kelompok transpor komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,33 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,09 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,05 persen serta kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen.
Adi Nugroho menjelaskan, satu-satunya kelompok bahan makanan yang mengalami deflasi sebesar 0,99 persen.
Andil komponen inti pada bulan Mei 2016 sebesar 0,07 persen, komponen harga diatur pemerintah memberi sumbangan inflasi sebesar 0,23 persen serta komponen bergejolak memberi sumbangan deflasi 0,19 persen.
Adi Nugroho menambahkan, komoditas yang memberikan peningkatan harga antara lain pelaya, apel, daging ayam ras, ikan tongkol, pindang, rokok putih, rokok kretek filter dan tarif angkutan udara.
Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain beras, cabai merah, cabai rawit, tomat, sayur, buncis dan bawang merah.
Dari 82 kota di Indonesia yang menjadi sasaran survei, tercatat 67 kota diantaranya mengalami inflasi dan 15 kota lainnya mengalami inflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Pontianak sebesar 1,67 persen serta inflasi terendah di Palangkaraya dan Singaraja masing-masing sebesar 0,02 persen.
Sementara deflasi tertinggi terjadi di Sorong 0,92 persen dan terendah di Maumere 0,01 persen 0,01 persen.
Jika diurut dari inflasi tertinggi, maka Kota Denpasar menempati utuan ke-58 dari 67 kota di Indonesia yang mengalami inflasi, ujar Adi Nugroho. (WDY)