Jakarta (Antara Bali) - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli
Hasan menyatakan tidak ingin mencampuri keputusan Presiden Joko Widodo
dalam menentukan reshuffle atau perombakan kabinet.
"Reshuffle
itu haknya bapak Presiden. Kalau untuk urusan kepentingan negara, PAN
selalu siap, tapi kami tidak meminta-minta," ujar Zulkifli usai membuka
Rakernas PAN di Jakarta Expo Center Kemayoran, Minggu malam.
Dia
menjelaskan, hingga saat ini PAN tidak melakukan persiapan atau
pemilihan kader yang akan diajukan kepada Presiden Jokowi untuk
bergabung dalam Kabinet Kerja.
Namun demikian, Zulkifli tidak
menyanggah apabila memang PAN diminta bergabung dengan kabinet Jokowi
maka akan memberikan dukungan dan kontribusi terbai.
"Untuk apa
pun kepentingan negara kami siap, bahkan untuk bergabung tanpa syarat.
Asalkan Pak Jokowi dan Jusuf Kalla melaksanakan janji-janjinya untuk
mensejahterakan rakyat Indonesia," kata Zulkifli.
Dia mengaku
bertemu dengan Presiden Jokowi, namun pertemuan itu ditempuh untuk
membahas program-program pemerintah di mana pada pertemuan itu PAN
menyatakan mendukung sejumlah program dan kebijakan pemerintah yang
berorientasi kepada kemajuan ekonomi, keamanan, dan lain sebagainya.
"Misalnya
dengan dikeluarkannya Perppu (hukuman) kebiri, kami langsung setuju dan
akan dukung di DPR. Lalu tax amnesty, kita juga akan dukung supaya
cepat selesai di DPR. itu bentuk dukungan kita pada pemerintah agar bisa
mewujudkan kesejahteraan nasional," ujar Zulfikli.
Rakernas PAN
diadakan pada 28-30 Mei 2016 dengan dihadiri sejumlah pimpinan partai
dan pejabat kementerian seperti Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati
Soekarno Putri, Ketua Umum PPP Romahurmuziy, serta Menteri Koordinator
bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan. (WDY)
PAN Tak Ingin Ikut Campur Reshuffle
Senin, 30 Mei 2016 7:10 WIB