Denpasar (Antara Bali) - Peristiwa erupsi Gunung Barujari yang terjadi pada November 2015 berpengaruh terhadap melambatnya pertumbuhan lapangan usaha transportasi dan pergudangan di Bali cukup berarti dari 5,5 persen menjadi hanya 3,63 persen (yoy) pada triwulan IV 2015.
"Perlambatan tersebut akibat beberapa faktor terutamanya erupsi Barujari yang berdampak pada pembatalan sejumlah rencana penerbangan," kata Kepala Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati di Denpasar, Selasa.
Ia dalam Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Bali Triwulan IV-2015 menyebutkan masalah isu keamanan di akhir tahun, juga ikut berdampak pada penurunan kinerja industri pariwisata dan melambatnya permintaan domestik.
Kondisi itu terkonfirmasi dari hasil survei kegiatan dunia usaha sektor pengangkutan dan komunikasi yang mengalami penurunan arus penumpang di Pelabuhan Benoa, dari 176.000 orang triwulan III-2015 menjadi 150.000 orang di triwulan IV-2015.
Selain arus penumpang laut, penurunan juga terkonfirmasi dari arus penumpang di bandar udara Gusti Ngurah Rai, dari sebesar 2,3 juta orang pada triwulan III-2015 menjadi 2,2 juta orang pada triwulan IV-2015, ujar Dewi Setyowati menambahkan.
Penurunan jumlah penumpang (laut dan udara) antara lain disebabkan oleh melemahnya daya beli masyarakat sebagai dampak penurunan pendapatan masyarakat sehingga menahan laju pengeluaran masyarakat termasuk untuk bepergian.
Sementara itu, penutupan bandara Ngurah Rai akibat erupsi Gunung Barujari pada November 2015 berdampak pada penurunan arus penumpang transportasi udara. Kondisi tersebut menyebabkan faktor yang tidak dapat mendorong peningkatan lapangan usaha ini pada triwulan laporan.
Ia menjelaskan, sejalan dengan kondisi tersebut, pertumbuhan arus bongkar muat barang di pelabuhan pada periode triwulan laporan juga mengalami penurunan yang tumbuh -10,46 persen (yoy) atau mengalami kontraksi dari periode sebelumnya hanya -1,67 persen (yoy).
Dengan menurunnya volume arus bongkar muat kapal di pelabuhan dan jumlah penumpang menyebabkan perkembangan arus unit kapal juga mengalami penurunan yaitu sebesar -1,68 persen (yoy).
Meskipun menunjukkan penurunan kinerja, namun dukungan pembiayaan diindikasikan oleh perkembangan kredit transportasi dan pergudangan tumbuh lebih tinggi dari sebesar -8,34 persen (yoy) pada triwulan III 2015 menjadi 3,13 persen (yoy) pada triwulan IV 2015. (WDY)
Erupsi Barujari Pengaruhi Usaha Transportasi Di Bali
Selasa, 26 April 2016 9:29 WIB