Mangupura (Antara Bali) - Dinas Kesehatan Kabupaten Badung, Bali, mendorong masyarakat di daerah itu untuk ikut berpartisipasi melakukan gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk (Gertak PSN).
"Imbauan ini kami sampaikan kepada masyarakat, agar ikut berpartisipasi dalam memutus rantai perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypt dapat diberantas dengan melakukan 3M," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Badung, dr Gede Putra Suteja, di Badung, Senin.
Ia menjelaskan, gerakan 3M tersebut yakni menguras tempat-tempat penampungan air seperti air di dalam vas bunga, bak kamar mandi maupun tempat minuman hewan peliharaan di rumah.
kemudian, langkah kedua menutup tempat penampungan air seperti gentong berisi air dan mendaur ulang atau mengubur botol bekas agar tidak terjadi genangan air.
"Kegiatan gertak PSN ini harus dimulai dari keluarga dengan membersihkan rumah masing-masing setiap hari, agar menciptakan lingkungan rumah yang bersih dan sehat," ujarnya.
Selain itu, untuk memutus rantai perkembangabiakan nyamuk tersebut, dapat dilakukan kerja bakti atau gotong royong dilingkungan rumah masing-masing setiap seminggu sekali.
Hal ini penting dilakukan, mengingat terjadi perubahan iklim yang tidak menentu dan diperburuk dengan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masyarakat yang belum optimal, sehingga kasus demam berdarah mengalami peningkatan.
Ia mencatat, sudah ada 918 pasien yang menjalani perawatan akibat demam berdarah di Kabupaten Badung sejak Januari hingga Maret 2016. Selain itu, sudah ada dua pasien yang meninggal dunia akibat DBD.
"Dari total itu, untuk kasus di Kecamatan Kuta sebanyak 47 kasus, Kuta Utara (87 kasus), Kuta Selatan (415 kasus), Mengwi (183 kasus) dengan satu orang meninggal akibat DBD, Abiansemal (173) dengan satu korban meninggal dan Petang (13 kasus).
Dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama, kasus demam berdarah di Kabupaten Badung cenderung menurun yakni sebanyak 796 kasus. Namun, untuk kasus meninggal dunia hanya mencapi tiga orang. (WDY)