Gianyar (Antara Bali) - Presdiden Timor Leste pertama Xanana Gusmao, mendapatkan penghargaan "Developing Relationship With Peace" atau pengembangan hubungan damai dari Puri Agung Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali, Kamis malam.
Penghargaan itu diberikan di Puri Agung Blahbatuh, di sela-sela dirinya selaku Perdana Menteri Timor Leste mengikuti Forum Demokrasi Bali (BDF) III yang berlangsung di Nusa Dua, 9-10 Desember.
Pada kesempatan menyambut pemberian penghargaan itu, Xanana menyatakan bahwa persaudaraan antara Indonesia dengan Timor Leste mesti dijaga, sehingga kerja sama antara kedua negara yang memiliki kesamaan budaya dapat tetap terjaga dengan baik.
"Persaudaraan antara Negara Indonesia dengan Negara Timor Leste mesti dijaga dengan baik," tegasnya di hadapan para tokoh puri tersebut.
Dengan diberikannya penghargaan "Developing Relationship With Peace", Xanana berharap hubungan baik akan tetap terjalin selamanya, tidak sampai terjadi perpecahan antara kedua negara.
Sementara "penglingsir" atau tokoh Puri Agung Blahbatuh, Anak Agung Ngurah Alit Kakarsana mengatakan, Xanana Gusmao diundang secara khusus untuk mendapatkan penghargaan perdamaian.
Menurut dia, pemberian penghargaan itu tak terlepas dari tersimpannya masker atau topeng Gajah Mada di Puri Agung Blahbatuh.
"Selama ini masker atau topeng Gajah Mada itu menjadi simbol perdamaian. Jadi sangat pas kalau penghargaan perdamaian kita berikan kepada Xanana," ujar Kakarsana.
Penghargaan tersebut semula direncanakan diserahkan Jumat (10/12) bersama 19 seniman serta pelestari seni dan budaya Indonesia.
Namun karena waktu, kata Kakarsana, pemberian penghargaan itu diberikan mendahului, dengan acara khusus.
Dijelaskan bahwa Xanana diundang secara khusus untuk datang ke Puri Agung Blahbatuh sekaligus menikmati jamuan makan malam dengan hiburan Tari Barong khas Bali serta tarian lainnya.
Selain Xanana, penghargaan yang juga disebut "Bhakti Karya Nusantara" itu diberikan kepada dua seniman Bali, yakni Ida Bagus Blangsinga dan Ida Bagus Oka.
"Selain dua seniman itu, Jumat (10/12) juga kami berikan penghargaan kepada Nyonya Jero Wacik (istri Menbudpar) dan Nyonya Mangku Pastika (istri Gubernur Bali)," katanya.
Kedua sosok wanita itu, tambah Kakarsana, layak diberikan penghargaan karena sebagai ibu bangsa yang ikut mengembangkan perdamaian melalui kecintaannya pada seni batik.(*)