Denpasar (Antara Bali) - Bank Rakyat Indonesia siap bekerja sama dengan Bank Perkreditan Rakyat di Provinsi Bali untuk menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR).
"Kami ke arah sana (kerja sama dengan BPR) ada. Kami siap," kata Pemimpin Wilayah BRI Denpasar Fankar Umran di Denpasar, Selasa.
Meski demikian, hingga saat ini belum ada BPR di Bali yang mengajukan kerja sama dengan bank berpelat merah itu.
Menurut dia, pihaknya tidak bisa membendung apabila nasabah BPR yang sebelumnya menjadi debitur kini beralih ke bank umum penyalur KUR karena bunga yang ditetapkan saat ini sudah menurun mencapai sembilan persen.
Selain bekerja sama dengan bank umum penyalur KUR, ia juga mengharapkan agar melalui Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Bali meminta Pemerintah Pusat memberikan jatah penyaluran KUR sendiri.
Ketua Perbarindo Bali, I Ketut Wiratjana ditemui di Denpasar saat acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan yang digelar OJK beberapa waktu lalu mengakui bahwa ada peralihan nasabah BPR ke bank umum penyalur KUR.
Pihaknya kini telah mengadakan bahasan dengan pemerintah untuk menyempurnakan mekanisme penyaluran KUR sehingga bisa dengan bunga sembilan persen.
"Sudah ada sinyal tapi belum ketemu angka untuk jalankan KUR itu. Kami masih berjuang juga," katanya.
Selama ini, lanjut dia, besaran bunga KUR BPR di Bali mencapai 15 hingga 18 persen.
Sementara itu Kepala OJK Regional Bali-Nusa Tenggara, Zulmi, sebelumnya telah memanggil petinggi bank umum penyalur KUR untuk menjalin kerja sama dengan BPR.
Saat ini, baru BNI yang bekerja sama dengan beberapa BPR di Bali untuk menyalurkan KUR.
Hal tersebut guna menjawab keluhan yang diutarakan BPR mengingat bunga yang dikenakan untuk KUR dari bank umum sebesar sembilan persen.(WDY)