Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali meminta para bupati/wali kota yang akan dilantik pada 17 Februari 2016 dapat menjaga kesakralan prosesi pelantikan dan menghindari terjadinya kesalahan sekecil apapun.
"Kultur baru yang dibangun pemerintah pusat secara serentak ini harus kita jaga, jangan sampai seakan-akan baru serentak seenaknya saja," kata Sekretaris Daerah Provinsi Bali Cokorda Ngurah Pemayun di sela-sela gladi pelantikan enam bupati/wali kota itu, di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, prosesi pelantikan itu merupakan momentum yang dinanti oleh masyarakat, apalagi mereka mewakili masyarakat yang telah mempercayakan pilihannya.
"Jangankan pejabat yang dipilih rakyat, pelantikan pejabat eselon II, III dan IV saja tetap harus dijaga kesakralannya," ucap Cok Pemayun.
Di sisi lain, kata dia, hingga saat ini pihaknya belum menerima surat keputusan (SK) tentang Penetapan Bupati/Wali Kota terpilih secara fisik dari Menteri Dalam Negeri, karena staf yang ditugaskan untuk mengambil SK masih dalam perjalanan. "Namun secara administrasi katanya sudah ditandatangani (Mendagri) semua," ucapnya.
Selain itu, untuk Keputusan Presiden (Kepres) yang baru mengenai tata cara pelantikan juga belum diterima. Tetapi pihaknya mengacu pada Kepres yang lama.
"Kita tahu tata hukum, kalau ada kekosongan atau belum ada aturan baru, aturan yang lama masih berlaku, supaya tidak ada kevakuman hukum," ujarnya.
Cok Pemayun menambahkan, sebelum prosesi pelantikan dilakukan oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika pada pukul 09.00 Wita, bupati/wali kota yang akan dilantik akan melakukan ritual "Mejaya-jaya" di Merajan Agung Kantor Gubernur Bali pada pukul 07.00 Wita.
Prosesi pelantikan diprediksi maksimal akan menghabiskan waktu selama 1,5 jam, kemudian dilanjutkan dengan pelantikan Tim Penggerak PKK.
Saat gladi tersebut, tidak semua bupati/wali kota dan pasangannya yang akan dilantik itu berkesempatan hadir. Yang hadir hanya Wali Kota-Wakil Wali Kota Denpasar terpilih IB Rai Dharmawijaya Mantra-IGN Jaya Negara, Bupati-Wabup terpilih dari Kabupaten Bangli I Made Gianyar-Sang Nyoman Sedana Artha, dari Kabupaten Karangasem IGA Mas Sumatri- Wayan Artha Dipa, dan dari Tabanan hanya dihadiri Wakil Bupati terpilih Komang Gede Sanjaya.
Sedangkan Bupati-Wabup terpilih dari Kabupaten Badung, I Nyoman Giri Prasta-Ketut Suiasa serta I Putu Artha-Kembang Hartawan (Jembrana) absen dalam gladi tersebut. (WDY)
Pemprov Bali Minta Bupati Jaga Kesakralan Pelantikan
Selasa, 16 Februari 2016 17:19 WIB