Bandung (Antara Bali) - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) memanfaatkan jig dan tool atau alat bantu proses manufaktur pembuatan pesawat N219 buatan perusahaan lokal guna memajukan industri dalam negeri dalam mendukung industri kedirgantaraan Indonesia.
"Jig dan tool merupakan alat bantu yang berfungsi untuk memegang dan atau mengarahkan benda kerja sehingga proses manufaktur suatu produk dapat lebih efisien," kata Manager Hukum dan Humas PT Dirgantara Indonesia Irland Budiman di Bandung, Sabtu.
PTDI menerima pengiriman jig dan tool pesawat N219 dari perusahaan lokal pada Jumat. Pengiriman jig berasal dari PT TEHA yang berlokasi di Bandung, mengirimkan dua set untuk alat bantu pembuatan "outer wing box" untuk sayap dan kanan. Jig tersebut berukuran 9,5 meter.
Selain itu juga dikirimkan jig untuk rudder pesawat N219 dari PT MBS Tangerang. Selain jig, ada tool yang dikirim dari PT Madukoro Semarang.
"Selain dua perusahaan dalam negeri itu, ada sejumlah industri yang terlibat dalam proyek N219 ini. Total industri dalam negeri yang terlibat untuk pembuatan jig, tool dan komponen pesawat N219 sekitar 20 perusahaan," kata Irland.
Peran jig dan tool juga dapat berfungsi agar kualitas produk dapat terjaga sesuai kualitas yang telah ditentukan. Dengan jig dan tool pengerjaan proses manufaktur akan lebih mudah untuk mendapatkan kualitas produk yang lebih tinggi.
"Jig biasanya dilengkapi dengan bushing baja keras untuk mengarahkan mata gurdi/bor (drill) atau perkakas potong lainnya," kata dia.
Ia menyebutkan PTDI berkomitmen untuk memajukan industri dalam negeri dengan bekerja sama industri lokal untuk membangun jig dan tool maupun beberapa komponen pesawat terbang. (WDY)