Negara (Antara Bali) - Harga sembilan kebutuhan pokok (sembako) di Kabupaten Jembrana, tidak terpengaruh putusnya jembatan di jalan raya Denpasar - Gilimanuk.
"Harga masih stabil, bahkan komoditas gula pasir cenderung turun. Putusnya jembatan itu tidak membawa dampak lonjakan harga di Jembrana," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi Jembrana Made Sudantra, di Negara, Jumat.
Ia mengaku, pihaknya rutin melakukan pantauan harga dan stok di pasar, termasuk wilayah di sisi timur jembatan, yang dikhawatirkan pasokan akan terhambat akibat putusnya jembatan tersebut.
Selain di Kabupaten Jembrana, ia mengatakan, instansinya juga mencari pembanding harga seperti di Kabupaten Bangli, yang menurutnya juga tidak terjadi lonjakan harga sembako.
"Dua hari lalu saya bertanya pada kolega saya di Kabupaten Bangli, katanya tidak ada lonjakan harga sebagai dampak putusnya jembatan di jalan raya Denpasar - Gilimanuk," ujarnya.
Jika harga sembako tidak ada lonjakan, berbeda halnya dengan yang dirasakan pemilik warung di sepanjang jalan raya Denpasar - Gilimanuk, yang biasanya ramai disinggahi sopir truk-truk besar.
Suhadi, salah seorang pemilik warung di Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan mengaku, pelanggannya dari kalangan sopir truk langsung hilang begitu jembatan terputus.
Ia mengatakan, biasanya warungnya buka 24 jam melayani sopir truk, tapi kini jam 22.00 wita sudah nutup karena sepi pembeli.
"Buka sampai jam 22.00 wita juga hasilnya jauh menurun dibanding saat jembatan belum putus. Hal yang sama juga dirasakan teman-teman saya, termasuk usaha tambal dan isi angin
ban," katanya.(GBI)
Harga Sembako Jembrana Tidak Terpengaruh Jembatan Putus
Jumat, 29 Januari 2016 13:37 WIB