Nusa Dua (Antara Bali) - Pengawas pasar modal negara-negara berkembang (IOSCO GEM-C) membahas antisipasi menghadapi serangan siber menyangkut keamanan sistem pengawasan industri pasar modal dalam pertemuan tahunan lembaga pengawas tersebut di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.
"Pembahasan itu sebagai upaya mengimbangi teknologi yang meningkatkan efisiensi industri jasa keuangan dengan keyakinan bahwa sistem yang kami gunakan itu `secure` (aman)," kata Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 1A OJK, Gonthor Ryantori Aziz, di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Kamis.
OJK sendiri sebagai tuan rumah penyelengggara pertemuan pengawas pasar modal dunia (IOSCO) untuk komite negara berkembang (GEM-C) yang dilaksanakan mulai 20-22 Januari 2016 dengan dihadiri ratusan delegasi dari 39 negara (sebelumnya disebutkan 37 negara).
Menurut dia, sistem pengawasan industri yang rentan serangan siber tersebut menyangkut sistem perdagangan hingga sistem pengawasan secara bebas melalui koneksi internet.
Ia menambahkan bahwa meski di Indonesia belum ditemukan adanya indikasi penyerangan melalui siber terkait sistem keamanan pasar modal namun hal tersebut perlu diantisipasi.
"Di Indonesia belum ada (penyerangan siber pasar modal) tetapi potensi pasti selalu ada. Kami memastikan sistem yang ada di pasar modal bisa mengantisipas itu," imbuh Gonthor.
Kecanggihan teknologi itu menjadi salah satu latar belakang diadakannya konferensi tahunan tersebut yang menjadikan tantangan tersendiri bagi pelaku industri jasa keuangan dunia.
Diharapkan melalui pertemuan yang dihadiri para pejabat tinggi anggota GEM-C tersebut menghasilkan upaya nyata mengantisipasi kejahatan siber yang mengganggu sistem keamanan pasar modal khususnya bagi anggota IOSCO.
IOSCO sendiri dibentuk pada April 1983 dengan jumlah anggota mencapai 170 instansi yang terdiri dari badan pemerintah dan institusi lain yang terkait dengan institusi pasar sekuritas.
Hampir 75 persen dari anggota IOSCO tersebut merupakan negara-negara berkembang yang tergabung dalam komite GEM-C. (WDY)
Negara Berkembang Bahas Serangan Siber Pasar Modal
Kamis, 21 Januari 2016 14:12 WIB