Denpasar (Antara Bali) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara mendorong industri keuangan termasuk di antaranya perbankan di Bali untuk mengoptimalkan kontribusi kepada daerah untuk meningkatkan ekonomi tahun 2017.
"Kontribusi sektor jasa keuangan dapat dilakukan dengan tetap memperhatikan ketahanan dan stabilitas sistem keuangan," kata Kepala Regional 8 OJK Bali dan Nusa Tenggara Zulmi usai membuka pertemuan tahunan pelaku industri jasa keuangan 2017 di Denpasar, Kamis.
Selain mendorong pertumbuhan ekonomi, industri jasa keuangan juga didorong meningkatkan daya beli masyarakat dan pemerataan pendapatan masyarakat.
Sehingga, lanjut dia, bisa membantu pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dengan fokus mengurangi kemiskinan dan pengangguran.
Untuk itu, OJK telah menyiapkan inisiatif untuk lebih mengoptimalkan program kerja yang telah digagas industri jasa keuangan bersama pemerintah dan Bank Indonesia dalam rangka inklusi keuangan.
Program yang perlu dioptimalkan itu di antaranya seperti layanan keuangan tanpa kantor atau Laku Pandai, Simpanan Pelajar atau Simpel, Asuransi Tani dan Ternak.
Selain itu pelayanan penjaminan kredit UMKM, modal ventura dan pengembangan oembiayaan oleh perusahaan non-bank.
"Kami juga imbau pelaku perbankan untuk tetap berinovasi untuk meningkatkan likuiditas," katanya.
Dengan terjaganya likuiditas perbankan maka penyaluran kredit kepada masyarakat khususnya UMKM juga meningkat.
Selama tahun 2016, krealisasi kredit secara umum di Bali naik 9,5 persen dari Rp71,1 triliun pada tahun 2015 menjadi Rp77,9 triliun. (WDY)
OJK Dorong Perbankan Optimalisasi Kontribusi Ekonomi Daerah
Kamis, 16 Februari 2017 14:00 WIB