Denpasar (Antara Bali) - Perkumpulan Pengerajin Tradisional Bali (PPTB) mengadakan pameran sepanjang tahun 2016 di Pelabuhan Benoa, Kota Denpasar sebagai upaya memperkenalkan hasil-hasil produk kerajinan Pulau Dewata ke mancanegara dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Ketua Umum Perkumpulan Pengerajin Tradisional Bali Ketut Jaya Sugita saat bertatap muka dengan Sekda Kota Denpasar Anak Agung Rai Iswara beserta SKPD terkait, Rabu mengatakan pihakya minta izin terhadap rencana penyelenggaraan pameran tersebut.
"Kami menghadap kepada pemerintah dengan tujuan mohon izin atas penyenggaraan pameran hasil kerajinan di kawasan Pelabuhan Benoa, Bali," katanya.
Ia mengaku kedatangannya untuk meminta izin serta mohon dukungan bahwa Perkumpulan Pengerajin Tradisional Bali akan pameran di wilayah Denpasar tepatnya di Pelabuhan Benoa.
Pada pameran tersebut akan menampilkan 50 pengrajin yang ada di Bali dengan 90 persen dari Usaha Kecil dan Menegah (UKM) di Kota Denpasar. Dengan kategori kerajinan yang akan di tampilkan mulai dari pengrajin perak, handicraft (kerajinan tangan), tas, sepatu, sandal dan asesoris lainnya, dikarenakan ketertarikan tamu macanegara yang berlabuh di Pelabuhan Benoa.
Para wisatawan masih dominan dengan asesoris yang mencirikan Bali dan belum terlalu tertarik dengan tenun ikat atau songket, disebabkan tamu mancanegara ini belum begitu paham dan tahu penggunaan kain tersebut.
Selain itu, kata Sugita, untuk menyambut setiap kedatangan wisatawan mancanegara yang berlabuh di Pelabuhan Benoa, PPTB bekerja sama dengan seniman Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar yang akan menyambut dengan tari-tarian khas Bali.
"Saya berharap nanti pada pembukaan pameran ini pihak Pemerintah Kota Denpasar bisa hadir untuk menyaksikan acara pembukaan pameran yang rencananya akan di buka Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada 17 Februari 2016," kata Sugita.
Sementara Sekda Kota Denpasar Rai Iswara mengucapkan terima kasih karena sudah datang ke Pemkot Denpasar untuk memberitahukan akan kegiatan pameran selenggarakan oleh Perkumpulan Pengerajin Tradisional Bali.
"Saya mengucapkan terima kasih karena ini merupakan suatu keuntungan bagi para UKM yang ada di Kota Denpasar bisa mengadakan pameran sepanjang tahun 2016 Pelabuhan Benoa," ujarnya.
Sekda mengimbau kepada panitia untuk juga menonjolkan salah satu ciri khas Kota Denpasar yaitu kain tenun ikat endek, walaupun itu belum begitu menarik perhatian turis yang datang, dengan cara mendekorasi setiap anjungan pameran dengan nuansa endek dan juga produk-produk tas atau sepatu bisa dikombinasikan dengan bahan endek.
Rai Iswara berharap para pengerajin ini untuk bisa meningkatkan kualitas diri dengan memperhatikan kualitas produk yang akan di tampilkan di bingkai dengan kejujuran sesuai dengan aturan yang ada serta harus selalu berhati-hati, karena sekarang ini yang dihadapi adalah persaingan MEA bukan persaingan daerah atau nasional. (WDY)