Denpasar (Antara Bali) - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Bali Ayu Pastika mempromosikan kain tenun endek kepada para istri duta besar anggota ASEAN untuk Myanmar yang berkesempatan mengunjungi Pulau Dewata.
Ayu Pastika, di sela-sela menerima kunjungan tersebut, di Gedung Dekranasda Bali, di Denpasar, Rabu mengatakan pihaknya gencar memperkenalkan endek, sebagai bentuk dukungan pada para perajin kain endek lokal dalam menghadapi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Pemerintah Provinsi Bali melalui Dekranasda memperkenalkan produk-produk unggulan Bali, melihat peluang dan sekaligus untuk melihat penilaian pasar.
"Kami kenalkan dulu, selain tes juga selera pasar, biar bisa tahu langkah selanjutnya. Tetapi kita bisa lihat tadi `kan ibu-ibu sangat antusias bahkan sampai banyak belanja, artinya produk kita bagus-bagus," ujarnya.
Ayu Pastika juga kembali menegaskan kesiapan para perajin dalam bersaing secara global, terutama di negara ASEAN. Dia juga terus memotivasi generasi muda juga untuk terus berinovasi dalam berkarya dan harus memiliki semangat bersaing menghadapi era globalisasi ini.
"Generasi muda kita harus siap, buktinya mereka dari negara tetangga siap, jangan sampai kita kalah start apalagi sampai ketinggalan, saya yakin anak-anak kita memiliki potensi untuk unggul," ucapnya.
Istri orang nomor satu di Bali itupun mengaku selalu mengingatkan para perajin agar memperhatikan mutu produknya sehingga semakin diminati dan bisa bersaing.
"Selain itu juga mulai memperhatian hak paten yang merupakan hak kekayaan atas intelektual agar hasil karyanya tidak bisa dicuri orang," katanya.
Di sisi lain, Ayu Pastika menambahkan bahwa sesungguhnya kain endek sudah semakin dikenal dunia. Hal itu terbukti dengan digunakannya kain tenun khas Bali ini sebagai busana resmi para kepala negara yang menjadi delegasi APEC 2013.
"Jadi atas perjuangan kami, akhirnya disetujui juga endek dipakai oleh para kepala negara tersebut, sehingga makin dikenal di seluruh dunia," ucapnya.
Pada pertemuan APEC akbar dua tahun lalu itu, dirinya sampai membuat desain khusus yang kental nuansa Bali. Kain endek tersebut sudah didaftarkan dengan nama endek motif APEC, sehingga coraknya tidak bisa ditiru lagi.
Di hadapan para istri duta besar itu, Ayu Pastika juga menjelaskan bahwa kain endek dari berbagai daerah Bali punya ciri khas tersendiri yang sangat khas.
Selain kain tenun khas Bali, Ayu Pastika juga mengenalkan produk kerajinan lainnya, berupa kipas, tas, aksesoris dan kerajinan kayu, sekaligus juga menjamu para tamu tersebut dengan jajanan khas Bali.
Pada kesempatan itu, istri Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Tite Puspita Sumardi, yang juga ketua rombongan menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan kewanitaan para istri duta besar negara-negara yang tegabung dalam ASEAN yang menduduki posnya di Myanmar.
Rombongan ini antara lain beranggotakan Po Dath Aisah (istri Duta Besar Brunei Darussalam), Marie Marla C Chua (istri Duta Besar Filipina) , Thipayasuda Suvanajata (istri Duta Besar Thailand), Chu Quynh Chi (istri Duta Besar Vietnam) , Zahrah binti Mohd Idris (istri Duta besar Malaysia), Taho Maiyoua (istri Duta Besar Laos), dan Mon Mon Soe Direktur Jenderal Bidang Politik dari Kementrian Luar Negeri Myanmar.
Tujuan dari kegiatan ini selain untuk bersilaturahmi adalah untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia yang tergabung dalam kegiatan Wonderful Indonesia. Selain mengunjungi sentra kerajinan Bali ini, rombongan juga akan mengunjungi beberapa objek wisata sehingga Bali akan semakin mendunia. (WDY)
Dekranasda Bali Promosikan Endek Pada Istri Dubes
Rabu, 13 Januari 2016 17:57 WIB