Semarang (Antara Bali) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengimbau calon
penumpang untuk mewaspadai penjualan tiket palsu yang diperjual-belikan
oleh orang-orang tidak bertanggung jawab.
"Tiket palsu kemarin ditemukan di (Stasiun, red.) Pasar Senen,
Jakarta, ada empat lembar, kemudian di Cirebon ada enam lembar," kata
Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro di Semarang, Minggu.
Menurut dia, setidaknya ada dua hal yang menjadi perhatian KAI
mengenai peredaran tiket palsu, yakni asal muasal yang dimungkinkan dari
mesin cetak tiket mandiri (CTM) yang tidak dikunci.
Kemungkinan, kata dia, lembaran tiket palsu itu berasal dari mesin
CTM yang dulunya memang belum dikunci sehingga lembaran tiket bisa
diambil lebih dari satu kali dengan memencet tombol.
"Namun, sekarang ini sudah tidak mungkin dilakukan, sebab sudah
dilakukan lock atau penguncian. Kalau dulu memang tidak dikunci, jadi
tiketnya bisa keluar kalau tombolnya dipencet-pencet," katanya.
Ia mengatakan yang menjadi perhatian kedua adalah cara menengari
tiket palsu atau asli yang sebenarnya mudah dilakukan karena akan
ketahuan di "manifest" siapa calon penumpang yang berhak atas tempat
duduk.
Edi menjelaskan calon penumpang yang memegang tiket palsu juga akan
"berbenturan" dengan calon penumpang yang membawa tiket untuk tempat
duduk yang sama saat akan menaiki kereta api (KA).
"Dari manifest nanti kan bisa dilihat siapa sebenarnya yang berhak
mendapatkan kursi. Makanya, saya menganjurkan untuk jangan pernah
membeli tiket di stasiun dari orang yang tidak dikenal," katanya.
Berdasarkan pengalaman penemuan tiket palsu sebelumnya, kata dia,
calon penumpang yang kedapatan memegang tiket palsu juga langsung
diturunkan dari KA sebagai upaya untuk menumbuhkan efek jera. (WDY)
KAI Imbau Penumpang Waspadai Tiket Palsu
Senin, 28 Desember 2015 6:09 WIB