Negara (Antara Bali) - Partisipasi pemilih dalam Pilkada Jembrana memprihatinkan, yang diperkirakan jauh di bawah target yang ditetapkan KPU setempat.
Meskipun belum mendapatkan hasil resmi, berdasarkan pantauan di lapangan, Ketua KPU Jembrana Gusti Ngurah Agus Darmasanjaya saat dikonfirmasi pesimis target partisipasi pemilih sebesar 77,5 persen bisa tercapai.
"Saya sempat keliling di TPS-TPS tadi, memang berat untuk mencapai target partisipasi pemilih. Di desa saya sendiri, paling besar prosentase kehadiran pemilih hanya 80 persen," katanya.
Terkait hal tersebut, ia mengaku, akan melakukan evaluasi setelah laporan resmi dari PPS dan PPK masuk ke pihaknya, untuk melihat faktor terbesar yang membuat pemilih tidak datang ke TPS.
"Kami belum tahu pasti apa penyebabnya. Apakah karena pemilih tidak mendapatkan surat panggilan memilih, faktor pekerjaan atau karena jenuh dengan Pemilu," ujarnya.
Pantauan di lapangan, khususnya di Desa Pengambengan yang merupakan desa pesisir dengan jumlah pemilih cukup besar, tingkat kehadirannya sangat rendah.
Di desa tersebut, dari 8573 pemilih yang terdaftar hanya 4253 orang yang menggunakan hak pilihnya atau tidak sampai 50 persen.
Ketua Panwaslu Jembrana Pande Made Ady Muliawan saat ditemui juga mengatakan hal yang sama, berdasarkan pantauan pihaknya di lapangan.
"Dalam beberapa kali koordinasi dengan KPU, kami sudah ingatkan untuk waspada terhadap partisipasi pemilih. Meskipun tidak berpengaruh terhadap siapa yang menang atau kalah dalam Pilkada, tapi partisipasi pemilih menjadi salah satu indikator sukses atau tidaknya Pemilu," katanya.(GBI)