Singaraja (Antara Bali) - Dermaga Seni Kabupaten Buleleng, Bali mengusulkan Kota Singaraja sebagai kota sastra karena banyak sastrawan Pulau Dewata lahir dan besar di kabupaten terluas di Pulau Dewata itu.
"Sebutan kota sastra bisa disematkan selain sebutan Singaraja sebagai kota pendidikan," kata Gede Artawan, Koordinator Dermaga Seni Kabupaten Buleleng, Senin.
Ia menjelaskan, salah satu sastrawan terkenal lahir di Buleleng adalah Raja Buleleng XVI yakni Anak Agung Nyoman Pandji Tisna.
"Sekitar 1935 Beliau mulai aktif menulis sastra, di antaranya berupa novel berjudul Ni Rawit, Ceti Penjual Orang dan Sukreni Gadis Bali.
Ia memaparkan, karya-karyanya pada zaman itu mampu memberikan warna berbeda sastra Indonesia yang ketika itu didominasi sastra Sumatera.
Selain itu, kata dia, Putu Wijaya yang mengakui Buleleng sebagai kampung halamannya setelah Tabanan. Menurutnya, sastrawan-sastrawan modern di Bali Utara pun juga telah banyak berkarya.
"Karena itu sudah layak Singaraja disebut Kota Sastra, entah kapan sebutan itu bisa direalisasikan, tetapi pegiat sastra modern terus mengalirkan karya-karyanya dimana selama ini Singaraja dijadikan sebagai barometer denyut sastra modern," ujarnya.
Ia menambahkan, kabupaten paling Utara Pulau Bali itu juga memiliki sastrawan legendaris yakni Ngurah Pasua asal Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula. "Beliau terkenal sebagai sastrawan asal Timur Buleleng," imbuhnya.
Bukan hanya itu saja, beberapa sastrawan lain pun juga masih eksis di Buleleng dan beberapa diantaranya, Ngurah Adnyana dan Nyoman Nada Sariada asal Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt.
Ada pula Ketut Syahruwardi Abbas asal Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, almarhum Gde Dharna asal Sukasada, dan Agung Brawida sebagai pewaris Anak Agung Nyoman Pandji Tisna.
Selain itu, Artawan menambahkan, sastrawan-sastrawan modern yang masih aktif di antaranya Putu Satria Kusuma asal Kampung Seni Banyuning, Kadek Sonia Piscayanti dari Komunitas Mahima Pantai Indah dan sastrawan-sastrawan lain.
"Sementara di komunitas sastra Undiksha ada teater Seribu Jendela Undiksha, selain itu juga ada Made Adnyana Ole yang terkenal dengan karya karyanya yang brilian baik dalam karya puisi dan lain lain," kata dia. (WDY)