Washington (Antara Bali) - Bakal calon presiden dari Partai Republik,
Donald Trump, mengatakan, Senin, Amerika Serikat harus "benar-benar
melakukan pertimbangan" untuk menutup sejumlah masjid sebagai bagian
dari upaya mencegah serangan garis keras di negara itu.
"Kita harus mengawasi dan meneliti masjid-masjid itu, karena banyak
pembicaraan terjadi di tempat-tempat itu," kata Trump kepada stasiun
televisi MSNBC setelah serangan maut pada Jumat di Paris menewaskan
setidaknya 129 orang.
Perdana Menteri Prancis Manuel Valls mengatakan, Senin,
masjid-masjid dan kelompol radikal yang menyerang nilai-nilai negaranya
harus ditutup.
MSNBC melemparkan pertanyaan kepada Trump, apakah ia akan melakukan
hal yang sama di Amerika Serikat jika dirinya terpilih sebagai
presiden. "Saya tidak akan suka melakukannya, tapi ini sesuatu yang perlu benar-benar kita pertimbangkan," tambahnya.
"Karena beberapa ide dan kebencian datang dari tempat-tempat ini."
Trump, yang memimpin persaingan dalam pencalonan presiden 2016 dari
Partai Republik, menunjuk pada "pengawasan sangat baik" yang dilakukan
pemerintahan negara bagian New York sebelumnya terhadap tempat-tempat
ibadah kaum Muslim, terutama setelah terjadinya serangan 11 September
2001. Ia menganggap pengawasan seperti itu harus dilanjutkan.
Sebagian besar pesaing Trump di Partai Republik belum mengusulkan
agar masjid-masjid ditutup. Namun pasca serangan Paris, banyak di antara
mereka, dengan alasan keamanan, menentang Amerika Serikat untuk
mengizinkan para pengungsi Suriah masuk ke AS. Demikian laporan AFP. (WDY)
Donald Trump Inginkan Sejumlah Masjid di AS Ditutup
Selasa, 17 November 2015 9:23 WIB