Antalya, Turki (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan
pentingnya strategi investasi untuk bidang industri agar suatu negara
tidak memiliki ketergantungan kepada ekspor bahan mentah.
Menurut Presiden Jokowi, ekspor komoditas harus mulai diubah menjadi investasi di sektor produksi.
"Di
mana barang yang diekspor, minimal setengah jadi, syukur kalau barang
jadi," kata Presiden Joko Widodo ketika usai mengikuti Working Session I
Pertemuan G20 di Atalya Turki, Minggu.
Oleh karena itu, Presiden menekankan arah dari strategi pembangunan
negara yang harus jelas, termasuk strategi investasi, dan strategi
tenaga kerja. "Semuanya harus dirancang dengan baik," ujar Presiden.
Presiden mencontohkan, strategi investasi harus jelas apa yang harus dikejar. "Tentunya yang utama adalah investasi di bidang infrastruktur," katanya.
Kemudian, investasi padat karya, karena 60 persen dari pengangguran
yang berjumlah 7,5 juta orang itu adalah lulusan SD, SMP, dan SMK. "Sehingga
masuknya harus ke investasi padat karya. Meskipun yang berkaitan dengan
hi-tech juga dikerjakan dengan baik," kata Presiden.
Ia berpendapat, investasi di bidang infrastruktur sangat penting
karena memberikan banyak dampak, baik pada jangka pendek, menengah, dan
panjang.
Dalam jangka pendek misalnya, akan membuka lapangan pekerjaan pada saat pembangunan infratruktur. Sedangkan jangka menengah menyebabkan mobilitas jasa, barang dan orang menjadi lebih cepat.
"Jangka panjang transportasi akan murah, distribusi logistik lebih murah. Akhirnya harga barang itu lebih murah," kata Presiden. (WDY)
Jokowi Tegaskan Pentingnya Strategi Investasi untuk Industri
Senin, 16 November 2015 10:17 WIB