Gianyar (Antara Bali) - Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar setiap hari rata-rata 15 orang warga digigit anjing, jika dikalkulasi selama tahun 2015 gigitan anjing itu mencapai lebih dari 5.000 kasus.
"Hal itu perlu menjadi perhatian yang serius, agar masyarakat semakin waspada terhadap keberadaan anjing yang berpotensi menularkan penyakit rabies ke manusia," kata Asisten II Pemkab Gianyar Ketut Suweta, Kamis.
Ia menekankan hal itu ketika memberikan pengarahan dalam menyosialisasikan penangan rabies di kantor Camat Ubud yang dihadiri Camat Ubud Ida Bagus Suamba, Lurah Ubud Wayan Permadi dan komponen masyarakat.
Menurutnya penanggulangan rabies kini menjadi perhatian penuh Pemkab Gianyar, sehingga gencar melakukan sosialisasi kepada lapisan masyarakat, dengan harapan mampu memberikan pemahaman betapa bahayanya ancaman penyakit mematikan tersebut.
"Syukur gigitan anjing tidak sampai mengarah ke penyakit rabies," ucapnya seraya menekankan penting kewaspadaan. Demikian pula pemeliharaan anjing harus sesuai dengan yang diimbaukan dalam surat edaran (SE) Bupati Gianyar Nomor 524.3/3580/Disnakkanla/2015 tentang kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit rabies.
Dalam surat edaran tersebut tertuang jelas, agar anjing peliharaan tidak diliarkan, atau sebaiknya dikandangkan, pemberian makanan minuman secara teratur, dan selalu melakukan pemantauan terhadap kesehatan anjing.
"Per Senin (16/11), kami instruksikan setiap camat agar mengintensifkan SE tersebut ke masyarakat," kata Suweta.
Ia menambahkan, wilayah Ubud sangat identik dengan ikon pariwisatanya yang mendunia, tentu, siapapun tidak menginginkan, kasus rabies sampai merusak citra pariwisata di perkampungan seniman itu.
Terlebih, Ubud memiliki objek wisata yang sangat terkenal di Monkey Forest. Pemkab Gianyar beharap, agar keberadaan ribuan kera di sana, agar benar-benar terproteksi dari potensi penularan rabies.
"Sejauh ini belum ada kasus gigitan yang berujung pada rabies, kami apresiasi pengelolaan Desa Padang Tegal yang sangat profesional mengelola Monkey Forest," ucap dia.
General Manager Monkey Forest I Nyoman Buana, yang hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan, pengelolaan Monkey Forest sejauh ini sangat mengikuti standar keamanan dan kesehatan yang prosedural.
Pihaknya secara rutin melakukan pemantauan terhadap anjing liar di sekitar Monkey Forest. Jika ditemukan anjing yang belum dikalungi tanda vaksinasi, maka anjing tersebut akan segera ditangani dengan vaksinasi. "Begitu ada laporan, langsung kami tindak cepat," ucap dia. (WDY)
Di Gianyar Gigitan Anjing Capai 5.000 Kasus
Kamis, 12 November 2015 15:56 WIB