Para peneliti mempelajari 25 orang dewasa muda sehat tanpa faktor risiko penyakit jantung. Masing-masing minum sekaleng minuman energi 16 ons yang tersedia secara komersial atau satu bukan minuman berenergi dalam pemesanan acak dalam dua hari berbeda.
Para peneliti lantas mengukur tekanan darah dan kadar norepinefrin dalam darah 30 menit sebelum dan sesudah mengkonsumsi minuman.
Norepinefrin adalah senyawa kimia yang meningkatkan tekanan darah dan kemampuan jantung berkontraksi dan memodulasi denyut jantung dan pernafasan saat stres.
Para peneliti menemukan bahwa selain ada peningkatan tekanan darah, setelah mengonsumsi minuman energi tingkat norepinefrin peserta naik dua kali lipat lebih ketimbang mereka yang minum minuman tak berenergi.
Tingkat norepinefrin mereka naik 74 persen setelah konsumsi minuman energi, sementara mereka yang tidak mengonsumsi minuman energi tingkat norepinefrinnya hanya 30 persen.
Para peneliti mengatakan temuan ini menunjukkan peningkatan tekanan darah dan hormon stres bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular pada orang dewasa muda sehat, demikian siaran publik Asosiasi Jantung Amerika di EurekAlert. (WDY)
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa