Kuta (Antara Bali) - Otoritas Bandar Udara Wilayah IV menyatakan bahwa abu vulkanik akibat letusan Gunung Barujari di Lombok, Nusa Tenggara Barat, mulai menjauhi kawasan udara Bali.
"Citra satelit memperlihatkan ada kemungkinan menurun dalam enam jam ke depan, erupsi tadi pagi sampai siang ini sedang bergerak ke barat daya dan selatan tetapi sudah menjauh sedikit dari Bali," kata Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali-Nusa Tenggara Yusfandri Gona saat ditemui di Terminal Keberangkatan Internasional Bandar Udara Internasional Ngurah Rai di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Kamis.
Meski demikian pihaknya saat ini masih melakukan evaluasi bersama Angkasa Pura dan instansi terkait lainnya untuk melakukan langkah lanjutan.
Sehingga pihaknya tidak serta merta bisa langsung melakukan pembukaan operasional penerbangan karena memerlukan evaluasi dan persiapaan yang menyeluruh.
"Mudah-mudahan kami bisa informasikan hal yang ditunggu masyarakat namun itu juga terpulang dari persiapan operasional," tutur Yusfandri.
Saat ini pihak Otoritas, Angkasa Pura dan instansi terkait lainnya tengah melakukan rapat evaluasi yang berlangsung di "Crisis Center" untuk membicarakan perkembangan terakhir terkait sebaran abu vulkanik Barujari.
Sejak diputuskan ditutup pada Selasa (3/11) mulai pukul 19.30-23.30 Wita dan diperpanjang hingga Kamis (5/11), 692 jadwal penerbangan dibatalkan karena sebaran abu vulkanik yang menutupi wilayah udara Bali.
Penutupan bandara kemudian diperpanjang hingga Jumat (6/11) dengan ribuan calon penumpang telantar di bandara setempat. (WDY)