Denpasar (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta memaparkan empat komponen pendukung kepariwisataan Bali kepada Duta Besar Jepang untuk Indonesia saat berkesempatan mengunjungi Pulau Dewata.
Sudikerta saat menerima kunjungan Dubes Jepang Yasuaki Tanizaki, di Denpasar, Rabu mengemukakan empat komponen yang mendukung kepariwisataan Bali dan sekaligus menjadi pedoman dalam peningkatan kualitasnya adalah komponen budaya, keamanan, kesehatan dan lingkungan.
"Bali memiliki beragam budaya seni maupun adat istiadat yang sampai saat ini di tengah persaingan arus globalisasi, masih tetap dipertahankan kesakralannya dengan tetap berlandaskan pada falsafah Tri Hita Karana," ucapnya.
Sedangkan terkait keamanan, sejauh ini sudah sangat baik. Hal tersebut didukung dengan fasilitas-fasilitas berstandar internasional, seperti CCTV, X-Ray, personel keamanan yang terlatih serta lainnya. Sedangkan untuk pengamanan daerah, Bali memiliki "traditional security" disebut pecalang, yang berfungsi untuk mengamankan kegiatan lokal yang ada di Bali.
Untuk komponen kesehatan, Pemprov Bali juga sedang membangun RS Bali Mandara yang berstandar internasional. Nantinya rumah sakit ini diharapkan dapat mengakomodasi para wisatawan dalam menghadapi berbagai macam keluhan penyakit.
Terkait komponen lingkungan, pemprov setempat telah erupaya melakukan penanganan terhadap kebersihan di Bali. Hal tersebut juga telah tertuang dalam program "Bali Clean and Green Province". Disamping itu, berbagai upaya penanganan masalah sampah maupun limbah juga telah dilakukan, baik dari pemeritah daerah sendiri maupun dengan melibatkan para investor.
Dari empat komponen pendukung tersebut, Sudikerta mengharapkan dapat tercipta pariwisata berkualitas, serta peningkatan kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan asal Jepang ke Bali
"Oleh karenanya, kami berharap dapat dilakukan pembicaraan lebih lanjut terkait poin-poin pokok kerjasama yang akan dijalin dengan Bali," ucapnya.
Sementara itu, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yasuaki Tanizaki menyampaikan tujuan kunjungannya adalah untuk melakukan diskusi komprehensif terkait beberapa kerja sama yang bisa dijalin antara Bali dan Jepang, khususnya dalam bidang pariwisata, keamanan dan kesehatan.
Di samping itu, dia mengungkapkan bahwa banyak warga Jepang yang berkunjung ke Bali, dan sampai 2015 ini total wisatawan Jepang yang berkunjunga ke Bali berjumlah 210.000 jiwa.
Dengan adanya kunjungan yang semakin meningkat ini, pihaknya meminta kepada Pemerintah Provinsi Bali, untuk turut menjaga masyarakat Jepang yang berkunjung ke Bali.
Selain itu, Yasuaki juga melihat bahwa pemprov setempat dalam mennagani keamanan di Bali sudah sangat baik.
Namun, ia tetap meminta untuk tindakan-tindakan anti-teror tetap dipertahankan dan terus ditingkatkan agar Bali ini tetap aman dan nyaman untuk dikunjungi, termasuk keinginan menjalin kerja sama pelatihan perwira antara Bali dan Jepang.
Sedangkan dalam bidang kesehatan, Yasuaki berharap penyakit rabies yang saat ini menjadi isu hangat di Bali bisa dicarikan solusi yang tepat, sehingga para wisatawan yang berkunjung ke Bali tidak mengalami penyakit tersebut. (WDY)
Wagub Paparkan Pendukung Pariwisata Pada Dubes Jepang
Kamis, 22 Oktober 2015 10:56 WIB