Jakarta (Antara Bali) - Indonesia menjadi tuan rumah dalam agenda "New Urban Agenda" atau Agenda Baru Perkotaan yang diselenggarakan oleh pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) pada 19-21 Oktober 2015.
"Indonesia terlibat aktif dalam penyusunan Agenda Baru Perkotaan melalui penyelenggaraan Asia Pasific Urban Forum (APUF-6) ini. Keterlibatan Indonesia ini merupakan untuk menunjukkan komitmen Indonesia untuk mewujudkan Kota Berkelanjutan di masa depan," kata Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Dwityo A Soeranto di salah satu hotel wilayah Senayan, Jakarta, ketika membuka acara tersebut, Senin.
Masalah perkotaan sudah menjadi agenda seluruh pemangku kepentingan di dunia. Untuk membahas tersebut maka pemerintah Indonesia perlu melaksanakan acara ini.
Di wilayah Asia Pasifik, jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan tercatat sebanyak 750 juta jiwa pada tahun 2010. Guna mewujudkan kota yang layak huni dan berkelanjutan, maka "continuitas" inklusif memerlukan keterlibatan semua aktor pembangunan perkotaan.
APUF-6 akan mengusung tema "Pembangunan Kota yang Berkelanjutan di Kawasan Asia Pasifik: Menuju Agenda Baru Perkotaan". Acara ini merupakan pertemuan awal para pemangku kepentingan menjelang penyelenggaraan konferensi Habitat III yang akan diselenggarakan di Quito, Ekuador Oktober 2016.
Selain itu, ia mengatakan, konferensi ini diadakan untuk mendorong komitmen global terkait urbanisasi yang berkelanjutan serta difokuskan pada pelaksanaan Agenda Baru Perkotaan.
Ada juga Konferensi Habitat yang merupakan sidang setiap 20 tahun sekali. Konferensi ini sudah dilakasanakan dua kali, yakni Habitat I di Kanada tahun 1976 dan Habitat II di Istanbul tahun 1996.
Sedangkan, Habitat III merupakan sidang tingkat tinggi PBB yang pertama dilakukan setelah sidang kesepakatan Agenda Pembangunan PAsca-2015.
Sidang ini akan menguatkan kembali kemitraan strategis para pemimpin negara dalam pembahasan agenda perkotaan. "Berbagai macam isu dalam pembangunan kota akan dibicarakan dalam forum ini, serta membicarakan daerah-daerah prioritas yang harus dibangun di kawasan Asia Pasifik," tuturnya.
Hasil pembicaraan di forum tersebut akan di bawa pada Sidang Habitat III di Ekuador.
Indonesia bersama Uni Emirat Arab terpilih sebagai anggota Biro Komite Persiapan Habitat III di wialayah Asia Pasifik pada 21-22 Oktober 2015, serta menjadi tuan rumah pertemuan komite persiapan ketiga Habitat III pada bulan Juli 2016 di Surabaya. (WDY)