Denpasar (Antara Bali) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Provinsi Bali menginginkan kebijakan bebas visa kunjungan ke Indonesia untuk 90 negara yang berlaku efektif mulai akhir 2015 itu juga mencakup negara Australia.
Ketua PHRI Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, di Denpasar, Jumat, mengatakan penting pengaruhnya jika warga negara Australia mendapat kebijakan bebas visa di tengah kunjungan wisatawan dari Negeri Kangguru itu yang tertinggi ke Bali.
"Dengan melihat situasi perekonomian dunia seperti sekarang, kami harapkan lewat kebijakan bebas visa itu dapat mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali," ujar pria yang akrab dipanggil Cok Ace.
Menurut dia, dengan bebas visa, sekalipun semakin banyak wisatawan yang ke Bali, jika masih menjunjung nilai-nilai budaya tentu tidak salah. "Yang menjadi masalah adalah ketika banyak wisatawan yang datang, tetapi tidak menghormati budaya," ucapnya.
Mantan Bupati Gianyar itu berpandangan dengan bebas visa masih ada beberapa filter lainnya seperti pengontrolan paspor di bandara dan laporan ke Polsek juga masih tetap berjalan. Intinya, dari sisi pengawasan tetap harus dijaga.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Yuniartha Putra. "Kebijakan ini memang harus dilakukan untuk meningkatkan wisatawan ke Indonesia. Orang bepergian, kalau prosesnya dipermudah pasti akan datang," ucapnya.
Pihaknya memprediksi, akan terjadi peningkatan kunjungan wisman ke Bali hingga 15 persen. Hal itu dipengaruhi oleh banyaknya pintu masuk wisatawan ke Indonesia.
Sedangkan negara yang akan terpengaruh dari kebijakan bebas visa itu ke Bali, diramalkan negara-negara di kawasan Asia.
"Oleh karena itu, mari kita bekerja bersama dalam mengembangkan kepariwisataan kita. Di samping kita harus tetap menjaga agar pariwisata budaya Bali dapat menjadi yang terunik di dunia," kata Yuniartha.
Berdasarkan data kunjungan wisman ke Bali yang dihimpun oleh Dinas Pariwisata Provinsi Bali, hingga Agustus 2015 saja, jumlah kunjungan wisatawan Australia sudah mencapai 625.413 jiwa.
Secara total untuk kunjungan wisman ke Bali hingga ke Agustus 2015 mencapai 2.599.509. Adapun sepuluh besar negara pemasok wisatawan ke Bali yakni secara berturut-turut Australia, Tiongkok, Jepang, Malaysia, Inggris, Korea Selatan, Singapura, Taiwan, Perancis, dan Amerika. (WDY)