Denpasar (Antara Bali) - Pengamat Pariwisata Ida Bagus Lolec Surakusuma menilai kebijakan bebas visa kepada sekitar 75 negara di berbagai negara belahan dunia itu harus tetap diimbangi dengan melakukan promosi ke negara bersangkutan.
"Pemberian bebas visa tanpa diimbangi dengan promosi pariwisata akan sulit mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke Indonesia," kata Ida Bagus Surakusuma yang juga pelaku pariwisata itu di Denpasar, Senin.
Ketua Asosiasi Kongres dan Konvensi Indonesia (INCCA) Daerah Bali yang sering diajak bergabung dalam tim Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk melakukan promosi ke mancanegara itu mengatakan kegiatan promosi ke mancanegara itu harus dilakukan secara berkesinambungan.
Menurut dia, promosi pariwisata Indonesia itu dilakukan oleh Kementerian Pariwisata, Duta Besar Indonesia di luar negeri maupun pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota.
"Dengan promosi pariwisata secara berkesinambungan itu akan mampu memperkenalkan pariwisata Indonesia pada mancanegara. Setelah Indonesia dikenal, maka calon wisatawan baru bebas visa itu akan memberikan manfaat untuk kemudahan sekaligus mendorong calon wisman ke Indonesia," ujar Ida Bagus Lolec.
Pria kelahiran Gria Telabah Denpasar, 28 Oktober 1950 atau 66 tahun silam itu, sempat melanglang buana ke berbagai negara di belahan dunia untuk mempromosikan pariwisata Indonesia, khususnya Bali itu, kini telah membuahkan hasil.
Suami dari Ida Ayu Ida Wirantini Utari selama ini setiap tahun tiga sampai empat kali mengadakan promosi ke luar negeri atas biaya sendiri yang dilakoninya selama puluhan tahun.
"Gambaran kasar jika dana yang dihabiskan untuk perjalanan ke luar negeri itu dikumpulkan mungkin sudah bisa membangun gedung tingkat sepuluh," ujar Ida Bagus Lolec yang juga manajer PT Pacific World Nusantara, Bali, dan pemilik sejumlah hotel di Bali itu.
Atas pengalaman dan keberhasilan yang diraih dalam bidang bisnis pariwisata itu kini membuat Ida Bagus Lolec banyak diminta daerah yang ingin membagi ilmunya untuk memajukan dunia pariwisata setempat.
Selama ini, banyak menerima permintaan dari sejumlah daerah di Indonesia untuk memberikan masukan terhadap upaya dan pengembangan sektor pariwisata yang dilakukan pemerintah kabupaten/kota maupun provinsi di Nusantara.
Presentasi di hadapan berbagai komponen yang difasilitasi pemerintah setempat itu dilakukan antara lain ke Jawa Barat, Sumatera Utara, Jawa Timur, Sulawesi utara, Sulawesi Selatan, Yogyakarta, dan tentunya di Bali sendiri.
"Masing-masing daerah di Indonesia memiliki potensi besar dan keunggulan potensi seni budaya serta panorama alam yang menarik. Masalahnya belum memiliki sumber daya manusia (SDM) yang memadai," katanya.
Masing-masing pemerintah daerah di Nusantara itu kini mempunyai perhatian yang besar dalam mengembangkan sektor pariwisata yang bertumpu pada keunggulan dan kearifan lokal daerah dengan harapan mampu menarik perhatian wisatawan dalam dan luar negeri berkunjung ke daerah itu, ujar Ida Bagus Lolec.
Oleh karena itu, promosi pariwisata itu sangat penting untuk mengenalkan potensi daerah yang ada, bukan sekadar mengandalkan kebijakan bebas visa. (WDY)
Pengamat: Bebas Visa Perlu Diimbangi Promosi Pariwisata
Senin, 2 Januari 2017 16:06 WIB