Denpasar (Antara Bali) - Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Katolik Kementerian Agama Eusabius Binsasi menyatakan pemerintah segera mempersiapkan Undang Undang Perlindungan Umat Beragama.
"Indonesia adalah negara dengan komunitas beragama dan beragam, maka pemerintah perlu memastikan semua komunitas agama tanpa melihat mayoritas dan minoritas mendapat perlindungan dalam kebebasan menjalankan agama dan keyakinannya," katanya di sela acara Konferensi Internasional Asian Journey di Kuta, Bali, Selasa.
Menurut Dirjen Eusabius Rancangan Undang-Undang tersebut sedang dalam persiapan draf. Dalam waktu dekat akan dilakukan pembahasan antarlintas tokoh agama di Tanah Air.
"Kami menyambut baik kegiatan Konferensi Internasional Asian Journey, karena diharapkan menghasilkan pemikiran dalam memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa yang mewakili negaranya dalam pertemuan tersebut," ujarnya.
Melalui forum ini, kata dia, diharapkan terbangun kerja sama luas dalam menyikapi keprihatinan yang muncul dalam hubungan antar-umat beriman.
"Asian Internasional Journey memberikan sumbangan besar melalui forum-forum diskusi seperti ini. Karena seharusnya pemerintah yang bertugas mendorong dialog antar-umat beriman," ucapnya.
Di hari kedua konferensi ini, perwakilan delegasi meningkat menjadi 10 negara, termasuk Indonesia menjadi tuan rumah. Peserta yang hadir mewakili negara India, Singapura, Pakistan, Australia, Filipina, Kamboja, Thailand, Jepang dan Taiwan.
Salah satu ini dari konflik antar-agama adalah radikalisme yang memicu aneka kekerasan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia maupun negara-negara Asia lainnya.
"Inter-religoious dialog adalah upaya konstruktif sekaligus produktif untuk meredam radikalisme di Indonesia maupun di belahan Asia dan dunia," kata Greg Soetomo SJ, seorang jesuit yang tengah menekuni studi kajian Islam di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Sementara seorang penggagas Asian Journey, Dr Heru Prakoso SJ menegaskan kaum relegius dari berbagai tarektat serta masyarakat awam yang giat terlibat dalam Asian Journey.
"Keterlibatan kaum awam dari berbagi latar belakang (para profesional, aktivis, akademisi, pelaku dunia usaha) aktif mewarnai tumbuh kembangnya gerakan itu," katanya.(I020)
Pemerintah Siapkan UU Perlindungan Umat Beragama
Selasa, 29 September 2015 19:30 WIB